Thomas menyebutkan, benda itu akan terbakar dan pecah ketika berada pada ketinggian sekitar 120 kilometer dari Bumi.
Serpihan-serpihan yang terbakar di sekitar obyek juga menguatkan bukti bahwa benda yang jatuh itu adalah sampah antariksa.
Menurut Thomas, sampah antariksa akan berbahaya jika jatuh di permukiman.
Namun, probabilitasnya sangat kecil dan belum pernah terjadi.
"Kalau kena permukiman sih bahaya, tapi probabilitasnya kecil sekali."
"Bumi kan luas sekali. Selama ini belum ada kasus sampah antariksa yang jatuh di fasilitas manusia," kata Thomas.
(*)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Beredar Video Meteor Jatuh di Surabaya, Madura dan Papua, Ini Penjelasan Lapan