Selama melalui masa kritis, Boris terus bertanya pada dirinya sendiri, 'Bagaimana saya bisa keluar dari ini?', mengingat kondisinya yang terus menurun dan menyadari belum ada obat untuk Covid-19.
"Sulit untuk percaya bahwa hanya dalam beberapa hari kesehatan saya telah memburuk sejauh ini. Saya ingat merasa frustrasi. Saya tidak bisa mengerti mengapa saya tidak menjadi lebih baik." ucap Johnson.
"Tetapi saat yang buruk datang ketika 50-50 apakah mereka harus meletakkan pipa di tenggorokan saya." ujar dia.
Beruntungnya, Boris Johnson dinyatakan pulih dan selamat berkat berliter-liter oksigen yang didapatinya.
Saat dirawat pun, Johnson mengatakan, ada dua perawat berada di sisinya selama 48 jam.
Dengan keberanian para perawat juga dokter yang menempatkan diri mereka dalam bahaya, Johnson mengucapkan rasa terima kasih.
"Berkat keberanian, pengabdian itu, tugas itu dan cinta itu pelayanan kesehatan kita tidak terkalahkan," katanya.
Baca Juga: Meski Puasa Tak Ada Alasan Malas Olahraga karena Tubuh Harus Tetap Fit
"Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di St Thomas atas perawatan brilian yang telah dia terima." kata Downing Street, dikutip dari BBC News.
Setelah keluar dari RS pada 12 April, Johnson menjalani pemulihan selama satu bulan di Chequers, kediaman resmi perdana menteri Inggris.
"Atas saran tim medisnya, PM tidak akan segera kembali bekerja." kata Downing Street.