GridHype.ID - Wabah virus corona sudah lebih dari 3,5 juta menginfeksi orang di seluruh dunia.
Infeksi virus corona ini tidak memandang status sosial apakah dari masyarakat biasa atau dari pejabat publik.
Salah satunya dialami oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson,
Boris Johnson dikabarkan dibawa ke St Thomas Hospital setelah 10 hari dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
Selama tiga hari, Johnson diketahui mendapatkan perawatan intensif, dikarenakan dirinya sempat mengalami kondisi kritis.
Dalam kondisi tersebut, Johnson mengatakan dirinya berada di titik antara hidup dan mati.
“Itu adalah masa tua yang sulit, saya tidak akan menyangkal hal itu. Mereka memiliki strategi untuk menghadapi 'skenario kematian seperti Stalin'"kata Johnson dikutip dari The Sun.
"Saya tidak dalam kondisi yang sangat brilian dan saya sadar ada rencana darurat dibuat. Para dokter memiliki segala macam cara untuk apa yang harus dilakukan jika semuanya memburuk," tambahnya.
Melansir The Sun, Johnson mengungkap, para dokter yang merawatnya sudah bersiap mengumumkan kematian dirinya ketika dia berada di kondisi kritis.
"Mereka (dokter) memberi saya masker wajah jadi saya mendapat berliter-liter oksigen dan untuk waktu yang lama saya dipasang selang hidung kecil itu," katanya.