GridHype.ID - Amerika Serikat mengonfirmasi kasus infeksi virus Covid-19 sebesar 1,01 juta jiwa.
Ini merupakan angka kasus tertinggi secara global.
Apalagi angka kematian dari Negeri Paman Sam sendiri sebesar 56 ribu.
Tapi, belum juga pemerintah AS kalang kabut tangani wabah corona, pemerintah juga dibuat kaget dengan angka lonjakan orang yang keracunan.
Pusat Kontrol Racun di Kota New York melihat adanya lonjakan jumlah orang yang mengonsumsi pembersih rumah tangga dalam beberapa hari terakhir.
Kasus itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebutkan bahwa suntik desinfektan kemungkinan dapat digunakan untuk melawan virus corona.
Naik dua kali lipat
National Public Radio (NPR) melaporkan sedikitnya 30 kasus keracunan dalam periode 18 jam yang berakhir pada pukul 3 sore pada hari Jumat (24/4/2020).
Jumlah tersebut lebih banyak lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan hanya 13 kasus untuk jangka waktu yang sama setahun yang lalu.
Baca Juga: Enggak Sabar! 5 Serial Film Ini Bakal Hadir di Netflix, Salah Satunya One Piece!
Dikutip dari Strait Times, Juru bicara Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Pedro Frisneda menyebutkan, sembilan dari kasus terkait dengan paparan Lysol, produk pembersih dan pembunuh kuman.
Sementara 10 lainnya tentang keracunan pemutih, dan 11 adalah paparan pembersih rumah tangga lainnya.
Pernyataan sarkas Sebelumnya pada jumpa pers hari Kamis, AFP melaporkan bahwa pemimpin AS Donald Trump mengatakan, dokter mungkin bisa mengobati orang yang terinfeksi virus corona dengan menyinari sinar ultraviolet di dalam tubuh mereka.
Selain itu juga bisa dilakukan dengan melakukan suntikan desinfektan rumah tangga ke dalam tubuh pasien.
"Adakah cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan? Karena Anda melihatnya terkena di paru-paru dan itu sangat banyak pada paru-paru," katanya.
Belakangan Trump mengatakan bahwa pernyataanya tentang disinfektan adalah ungkapan sarkas.
Laporan keracunan meningkat
NPR juga melaporkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mencatat peningkatan panggilan orang yang memaparkan atau menelan pembersih dan disinfektan.
Menurut laporan CDC yang diposting online minggu ini, kasus-kasus pajanan terhadap desinfektan dan pembersih telah meningkat sebesar 20 persen antara Januari dan Maret tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kasus virus corona di AS mencapai 987.322 kasus positif. Sebanya 55.415 orang meninggal dan 118.781 orang dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Tinggalkan Kebiasaan Minum Kopi Buat Kamu yang Lagi Hamil, Bisa Sebabkan Ini!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Keracunan di AS Meningkat Setelah Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan Corona
(*)