"Jika memang terjadi kesalahan, maka itu adalah kesalahan. Tetapi jika mereka ternyata bertanggung jawab, tentunya ada konsekuensinya," ancam Trump.
Senada dengan Trump, sejumlah politisi Partai Republik pun menuding Beijing terkait Covid-19 yang mulai mewabah pada akhir Desember 2019.
Mereka mengklaim, virus corona itu bocor dari laboratorium dalam sebuah eksperimen, dan merancang undang-undang untuk menuntut ganti rugi.
Tak mau kalah, Kaum Republikan kemudian balik menuding pihak oposisi, Partai Demokrat, yang membela Beijing dengan menyatakan mereka sebagai "aset China".
Baca Juga: Amerika Serikat Serius Selidiki Dugaan Virus Corona Bagian dari Senjata Biologis China
Trump menuturkan, hubungan mereka dengan Negeri "Panda" tersebut sebenarnya berjalan baik-baik saja hingga virus itu mulai menyebar ke seluruh dunia.
Saat ditanya apakah ia marah kepada Beijing, presiden berusia 73 tahun itu pun mengatakan, reaksinya akan bergantung pada perkembangan di lapangan.
"Apakah ini adalah kesalahan yang tak bisa dikendalikan, ataukah ini merupakan kesengajaan? Terdapat perbedaan besar di antara dua jawaban ini," ujar Trump.
Seakan serius dengan tudingannya tersebut, pekan lalu, tim kampanye Donald Trump pun mengirim surel yang menuduh pemerintahan Presiden Xi Jinping berbohong mengenai wabah yang terjadi.
Bahkan, ia juga mengumumkan pembekuan pendanaan bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dianggapnya terlalu "China-sentris".