"Lebih dari sebulan toko, cafe, restoran dan bar telah tutup.
"Jutaan orang tidak bekerja di masa ekonomi yang suram seperti ini, yang artinya mereka belum menerima pendapatan lebih dari sebulan dan tidak tahu kapan mereka bisa kembali bekerja.
"Pemerintah sedang menggalakkan voucher belanja untuk membantu orang-orang.
"Jika pemerintah pusat tidak segera membantu para warga yang kelaparan, mafia akan sediakan kebutuhan mereka, dan mengendalikan hidup warga Italia."
Baca Juga: Dianggap Sepele, 5 Kebiasaan Saat Bangun Tidur Pagi ini Justru Bisa Jadi Pemicu Kita Terkena Kanker
Saat keresahan sosial merebak, Menteri Dalam Negeri Italia menyebutkan kepada The Guardian, "Mafia dapat mengambil kesempatan dengan tingkatkan kemiskinan, lalu masuk memberikan bantuan untuk merekrut orang-orang ke dalam organisasi mereka."
Demikian yang disebutkan Luciana Lamorgese, Menteri Dalam Negeri Italia.
Saat ini pemerintah Italia telah siapkan dana 358 juta Euro (6,2 Triliun Rupiah) untuk voucher makanan bagi warga yang kehabisan makanan dan uang saat lockdown.
Voucher tersebut seperti kupon yang bisa ditukar dengan bahan makanan.
Menurut media lokal, pengelola toko menderita karena banyak orang menjarah supermarket tanpa membayar.
Jika tidak, mereka berusaha menekan pemilik toko untuk berikan mereka produk gratis.
Italia telah terapkan lockdown sejak 9 Maret silam dan telah merusak ekonomi negara tersebut. (*)