"Singapura secara historis dikenal untuk deteksi kasus yang sangat sensitif, misalnya pada SARS (sindrom pernafasan akut yang parah), dan telah memiliki laporan kasus yang sangat rinci selama wabah Covid-19," tambah mereka.
Salah satu implikasi dari studi terbaru adalah bahwa virus itu bisa tetap tidak terdeteksi setelah diekspor dari Wuhan ke berbagai lokasi di seluruh dunia sebelum kota itu dikunci pada 23 Januari, para penulis mencatat.
Studi Harvard diunggah ke arsip ilmu kesehatan online gratis yang disebut medRxiv pada hari Jumat sebagai naskah yang tidak diterbitkan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Dipuja-puji Sebagai 'Standar Emas' Penanganan Corona Hingga Disarankan Jadi Acuan untuk Negara Lain, Ini Kunci Singapura Tangani Corona
(*)