Ya, para penyelidik tidak meyakini terjadinya infeksi ulang pada pasien yang telah sembuh, bahkan menentangnya.
Sehingga di sisi lain, keyakinan tersebut memperkuat ketakutan bahwa penularan tetap menjadi bahaya terembunyi, setelah tampaknya virus corona telah pergi dari pasien.
Dokter China sebelumnya memperingatkan bahwa lebih mematikan untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, dokter di garis depan di Wuhan, tempat virus pertama kali berasal, mengatakan sebanyak 10% dari mereka yang diduga telah pulih kembali dinyatakan positif.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama yang Kamu Lihat, Akan Ungkap Kenapa Kamu Masih Jomblo Hingga Saat ini
Setidaknya satu pasien, Li Liang, 36, dilaporkan meninggal karena penyakit ini setelah sebelumnya dinyatakan sembuh.
Paul Hunter, seorang profesor penyakit menular di University of East Anglia, mengatakan kepada MailOnline bahwa kasus-kasus 'positif kembali' jauh lebih besar kemungkinannya adalah 'reaktivasi', atau bahkan hanya tanda bahwa pengujian yang dilakukan saat ini cacat.
"Secara pribadi, saya pikir penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa sampel izin negatif palsu," kata Hunter kepada situs tersebut.
Mengutip Kompas.com yang .elansir dari dari Wolrdometers, Kamis (9/4/2020) pagi, angka kasus pasien yang positif Covid-19 sebanyak 1.508.224 orang.
Baca Juga: Jangan Asal-asalan, 4 Makanan Ini Bisa Jadi Beracun Jika Dipanaskan Lagi, Catat ya!
Adapun angka kematian sebanyak 88.280 orang dan mereka yang sembuh 329.542 orang.