"Para ilmuwan dari berbagai negara telah mempublikasikan dan menganalisis genom dari agen penyebabnya, sindrom pernapasan akut virus corona 2 (SARS-CoV-2), dan mereka menyimpulkan bahwa virus corona ini berasal dari satwa liar," tulis pernyataan dari 27 ilmuwan yang terbit di jurnal medis The Lancet pada 19 Februari 2020.
Baca Juga: Kisah Tammy Saunders, Wanita yang Terserang Meningitis Hingga Harus Kehilangan Separuh Wajahnya
Sementara itu, ditangkap juga dua periset Tiongkok dituduh sebagai agen pemerintah asing.
Mereka adalah Yanqing Ye, seorang peneliti robotika Universitas Boston yang menurut jaksa berbohong berbohong tentang tentara China.
Satunya lagi Zaosong Zheng, seorang peneliti kanker di Beth Israel Deaconess Medical Center yang ditangkap bulan lalu diduga mencoba menyelundupkan sampel-sampel penelitian ke luar negeri.
Jaksa mengatakan Ye adalah seorang letnan di Tentara Pembebasan Rakyat China, yang tidak dia ungkapkan ketika dia memperoleh visa untuk masuk ke Amerika Serikat.
Dia dituduh menyampaikan informasi tentang penelitian yang dilakukan di Universitas Boston kepada pemerintah China.
Baca Juga: Jadi Saksi Kebaikan Hati Glenn Fredly, Uya Kuya Sebut Mendiang Pernah Tolak Dibayar Demi Teman
Zheng ditangkap bulan lalu di Bandara Internasional Logan Boston ketika ia mencoba meninggalkan Amerika Serikat dengan 21 botol berisi sampel biologis sensitif.
Dia berencana untuk kembali ke China untuk melanjutkan penelitiannya di sana, kata jaksa penuntut.
Lieber, Ye dan Zheng adalah yang terbaru dalam serangkaian akademisi yang dituntut AS atas koneksi mereka dengan Cina.
Pada bulan Agustus 2019, jaksa federal mendakwa seorang peneliti University of Kansas karena gagal mengungkapkan hubungan ke sebuah universitas Cina.