Follow Us

Ilmuwan Universitas Harvard Ditangkap Polisi AS karena Diduga Lakukan Kerjasama di Bidang Kimia dengan China

None, Nabila N C - Kamis, 09 April 2020 | 19:00
Charles Lieber, ilmuwan dari Harvard yang ditangkap pemerintah AS dengan tuduhan berbohong soal bekerja sama dengan pemerintah China.
Harvard

Charles Lieber, ilmuwan dari Harvard yang ditangkap pemerintah AS dengan tuduhan berbohong soal bekerja sama dengan pemerintah China.

GridHype.ID - Ilmuan asal Universitas Harvard, Amerika Serikat menggegerkan publik.

Hal ini lantaran tuduhan dirinya mata-mata dan bekerja sama dengan pemerintah China (28/02/2020).

Tuduhan itu merupakan bagian dari upaya agresif oleh otoritas AS untuk memblokir apa yang mereka katakan.

Seperti upaya Tiongkok untuk mencuri kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Amerika.

"Ini adalah upaya yang diarahkan dengan sangat hati-hati oleh pemerintah Cina untuk mengisi apa yang dilihatnya sebagai celah strategisnya sendiri," Andrew Lelling, Jaksa Agung AS untuk Distrik Massachusetts, mengatakan pada konferensi pers.

Baca Juga: Bak Sebuah Pertanda, Glenn Fredly Sempat Rilis Lagu Berjudul 'Selesai' yang Menjadi Karya Terakhirnya

Para jaksa mendakwa Charles Lieber, ketua Departemen Kimia dan Biologi Kimia Universitas Harvard, karena berbohong tentang partisipasi dalam Rencana Seribu Talenta Tiongkok, yang bertujuan untuk menarik spesialis penelitian yang bekerja di luar negeri.

Anehnya, jejaring media sosial baru sekarang meramaikan kabar viral yang mengklaim pemerintah Amerika Serikat telah menangkap Dr. Charles Lieber, ilmuwan Harvard University.

Ia disebut telah menciptakan dan menjual virus corona SARS-CoV-2 sebagai senjata biologi ke China.

Akun Twitter bernama @JohnBWellsCTM, merupakan salah satu yang menyebarkan laporan tersebut.

Baca Juga: Iseng Kenalan di Medsos dan Putuskan Menikah, Wanita Ini Kaget Saat Tahu Kekasihnya Crazy Rich

Dalam postingannya, ia turut menyematkan potongan klip video konferensi pers penangkapan Lieber yang lucunya sama sekali tidak menyebutkan soal virus corona atau SARS-CoV-2.

Source : GridHealth.ID

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest