Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dianggap Hina! Beginilah Nasib Disabilitas di Korea Utara, Dibuang dan Mati karena Kelaparan

None, Nabila Nurul Chasanati - Selasa, 07 April 2020 | 13:00
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikelilingi para militer wanita.
tangkap layar Mirror.UK via Intisari Online

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikelilingi para militer wanita.

Ji Seong-ho kehilangan anggota tubuhnya pada usia 14 setelah dia pingsan karena kelaparan mencari batubara di rel kereta api dan ditabrak kereta api.

Baca Juga: Tak Takut Ribut, Nikita Mirzani Blak-blakkan Bongkar Nama Artis yang Punya Barang-barang KW

Ketika dia jatuh, kereta menabrak lengan dan kaki kirinya dan staf stasiun terdekat mengangkatnya ke gerobak dorong dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Saya perlu operasi, tetapi mereka tidak punya anestesi," katanya.

"Saya ingat dokter membawa saya ke ruang operasi dan mereka harus menahan saya saat mereka mengoperasi. Saya bisa mendengar gergaji menembus tulang-tulang saya."

Setelah operasi, staf rumah sakit memberinya rokok sebagai penghilang rasa sakit, meskipun kakinya terinfeksi dan membutuhkan amputasi kedua, kali ini di atas lutut. Sekali lagi, tidak ada obat bius.

Lima belas hari kemudian, Ji dipulangkan dari rumah sakit karena mereka tidak bisa merawatnya lagi.

Baca Juga: Kisah Rebeca Barker, Wanita yang Alami Kecanduan Berhubungan Intim, Sehari 5 Kali Bahkan Tak Cukup

Dia diizinkan menyeberang ke Tiongkok pada tahun 2000 untuk meminta makanan, namun dia ditangkap saat kembali dan diinterogasi selama lebih dari dua minggu.

"Saya bertanya mengapa," kata Ji. "Mereka mengatakan kepada saya bahwa karena saya dinonaktifkan, saya telah melukai martabat Korea Utara dengan pergi ke China untuk mengemis dan bahwa saya telah mempermalukan Kim Jong-il. Mereka mengatakan kepada saya orang-orang di Korea Utara bahagia sehingga beraninya saya pergi ke sana (China) dan jadilah seorang pengemis.

"Mereka mengatakan orang-orang seperti saya harus mati saja," tambahnya. "Itu benar-benar menyakitkan."

Hari ini (di tahun 2014), dia dijadwalkan untuk berpidato di Parlemen, setelah melakukan protes pada awal minggu di luar kedutaan Korea Utara di London tentang hak-hak orang cacat.

Source : Intisari Online

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x