GridHype.ID - Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi di Korea Utara sering memberikan kebijakan yang kontroversional.
Salah satunya adalah aturan mengenai penanganan warganya yang menderita cacat mental.
Diketahui dari seorang pembelot yang mengatakanKorea Utara secara sistematis 'membersihkan' populasinya dengan membuat mereka yang cacat mental atau fisik menghilang.
Ji Seong-ho, 32, melarikan diri dari Korea Utara setelah kehilangan kaki kirinya di atas lutut dan tangan kirinya di pergelangan tangan.
Dia mengatakan bahwa orang cacat dianggap sebagai noda pada citra Korea Utara dan 'penghinaan' terhadap rezim yang berkuasa.
Ji, yang sedang meneliti sebuah buku tentang nasib orang cacat Korea Utara, mengatakan bayi dengan disabilitas dibawa pergi oleh staf rumah sakit, dan tidak pernah terlihat lagi, menurut laporan The Telegraph pada 2014.
Dia juga menambahkan bahwa anak-anak dengan kesulitan perkembangan diabaikan sampai mereka mati.
"Rezim menyatakan: 'Tidak ada orang cacat di bawah aturan Kim' dan 'semua orang adalah sama dan hidup dengan baik'," katanya.
"Dan sementara propaganda itu terjadi, anak-anak cacat dibawa pergi, menderita hal-hal yang tak terlukiskan dan sekarat."
Dia mengatakan dua pembelot lainnya telah memberitahunya tentang sebuah desa di pegunungan terpencil dan tidak ramah di Provinsi Ryanggang.