Baca Juga: Hati-Hati! Gejala Baru Virus Corona, Apa Itu Anosmia? Berikut Penjelasan Mengenai Gejala-gejalanya
"Itu kita mulai jam 7 malam sampai jam 9 malam. Penting anak tidak main ke luar karena massa libur sekolah," kata tokoh pemuda Desa Kepuh Anjar Panca.
Namun, portal pocong tersebut kemudian dihentikan.
Sebab, portal pocong yang seharusnya digunakan menakut-nakuti anak-anak justru mengundang perhatian warga lain.
Baca Juga: Ulang Tahun di Tengah Wabah Corona, Anak Mayangsari Sumringah Dapat Kejutan Meski Cuma ala Kadarnya
Warga malah berbondong-bondong datang ke dusun untuk menyaksikan pocong menjaga kampung.
"Tujuannya biar warga di rumah. Tapi malah banyak warga yang menonton. Akhirnya sepakat untuk sementara kita hentikan karena malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan," tutur dia.
Kini, untuk sementara, dua pocong itu 'beristirahat' menjaga akses kampung.
Ide realisasi
Awalnya, Anjar mengatakan, mendapat ide realisasi pocong menjaga kampung dari viralnya foto pocong di sebuah media Korea Selatan.
Sebelumnya, warga kampung mereka memang pernah memakai kostum pocong saat malam Satu Suro pada tahun 2019.