Sebelumnya, lapisan ozon tersebut telah rusak akibat pemanasan global.
Tingginya penggunaan zat chlorofluorocarbon atau CFC telah menyebabkan lapisan tersebut rusak dan dapat mengancam jiwa manusia.
Baca Juga: Bikin Sinal WiFi Jadi Lemot, Jauhkan WiFi dari 5 Benda yang Ada di Rumah ini
Berdasarkan National Institutes of Health Department of Health & Human Services menjelaskan, chlorofluorocarbon (CFC) adalah sekelompok bahan kimia yang diproduksi tidak berbau.
Karena mereka merusak lapisan ozon bumi, CFC telah dilarang sejak 1996.
Sebelum produk CFC dilarang, mereka digunakan dalam aerosol, lemari es, AC, pengemasan makanan busa, dan alat pemadam kebakaran.
Sebelum 2009, CFC digunakan dalam inhaler untuk mengendalikan asma. Dua jenis inhaler CFC terakhir dihapus pada tahun 2013.
Baca Juga: Makin Mesra, Wijin Terang-terangan Tak Mau Buru-buru Menikah dengan Gisella Anastasia karena Hal Ini
CFC juga merupakan gas rumah kaca yang mempengaruhi lingkungan dengan berkontribusi terhadap pemanasan global.
Efek kesehatan jangka pendek dari CFC meliputi jaringan kulit membeku seperti di ujung jari atau di saluran udara bagian atas.
Menghirup konsentrasi CFC yang tinggi dapat menyebabkan gejala keracunan, koordinasi berkurang, sakit kepala dan pusing, tremor dan kejang-kejang, atau detak jantung tak teratur.
Sedangkan efek kesehatan jangka panjang dapat meningkatkan paparan sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kulit.