Follow Us

Diliputi Berbagai Misteri yang Tak Terpecahkan, Inilah Kisah Juana Maria, Perempuan yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni Selama 18 Tahun, Bagaimana Ia Bertahan Hidup?

None - Jumat, 03 April 2020 | 12:55
Ilustrasi-foto yang kemungkinan menggambarkan Juana Maria saat di Santa Barbara.
Medium/Wikipedia Commons

Ilustrasi-foto yang kemungkinan menggambarkan Juana Maria saat di Santa Barbara.

Sulit untuk menjelaskan dampak total dari isolasi terhadap jiwa Juana Maria, namun banyak disebutkan dia berburu anjing laut dan bebek, hingga membuat rumah sendiri.

Saat penyelamat tiba tahun 1853, dia ditemukan telah membangun gubuk dari tulang ikan paus yang dan mungkin juga tinggal di gua disekitaran lokasi itu.

Dia jelas tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun, dan tidak bisa dipahami, karena itu dia tidak bisa memberitahukan kisahnya yang mengerikan. Sampai saat itu pada ilmuwan tidak mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh Juana Maria.

Dengan ditemukannya Juana, hal itu juga memperkuat fakta bahwa Juana Maria adalah anggota suku terakhir yang ditemukan masih hidup.

Pulau San Nicolas atau pulau Lumba-lumba di mana Juana Maria Tinggal seorang diri.
Medium/Wikipedia Commons

Pulau San Nicolas atau pulau Lumba-lumba di mana Juana Maria Tinggal seorang diri.

Namun, setelah ditemukan dan melakukan kontak dengan manusia lagi tahun 1853, dia hanya bisa menikmati 7 minggu waktu yang cukup singkat.

Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dia mengidap disentri dan meninggal secara tragis pada 19 Oktober 1853.

Pada dasarnya dia tidak pernah meninggalkan petunjuk apapun kecuali misteri di belakangnya. Uniknya tidak ada yang tahu nama aslinya.

Baca Juga: Anak Angkatnya di Indonesia Menikah, Christiano Ronaldo Mau Datang ke Resepsi dengan Satu Syarat

Hanya saja, para pendeta Katolik memberinya nama Juana Maria setelah dia dibawa ke Mission Santa Barbara. Sedangkan di Pulau Lumba-lumba Biru ia dinamai "Karana", namun tak ada bukti sejarah yang menyebutkan nama aslinya.

Beberapa benda yang dibawa bersamanya dari Pulau San Nicolas adalah jarum tulang yang mungkin digunakannya untuk membuat baju.

Sayangnya benda-benda itu disimpan di San Francisco dan hancur oleh gempa bumi pada tahun 1906, selain itu bajunya juga menghilang, setelah dikirim ke Vatikan.

Source : Intisari

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest