Follow Us

4 Pemutih Pakaian ini Bisa Kita Sulap Jadi Cairan Disinfektan Untuk Sterilkan Rumah dari Virus Corona, Begini Caranya

None - Rabu, 25 Maret 2020 | 15:00
Pemutih Pakaian Sebagai Disinfektan
Tribun Banyumas

Pemutih Pakaian Sebagai Disinfektan

Gridhype.id– Penggunaan disinfektan menjadi salah satu cara yang mampu mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Beberapa wilayah di ibu kota hingga kota-kota besar lainnya diketahui telah melakukan penyemprotan disinfektan guna menekan penularan Covid-19.

Untuk kamu yang ingin membuat disinfektan sendri, kamu bisa menggunakan beberapa produk rumah tangga berikut ini.

Dengan kandungan bahan aktif pembunuh kuman di beberapa produk rumah tangga, kamu bisa membuat disinfektan sendiri dengan melarutkan produk menggunakan air.

Salah satu produk rumah tangga yang bisa digunakan sebagai disinfektan adalah pemutih pakaian (bleach).

Baca Juga: Maia Estianty Ambil Lagkah Tegas Untuk Hadapi Corona di Rumah, Sampai Pisah Ranjang dengan Irwan Mussry

Sejarah pemutih pakaian

Aktivitas memutihkan pakaian telah dikenal oleh bangsa Mesir pada 5.000 SM.

Dua ribu tahun kemudian, aktivitas memutihkan pakaian dilakukan oleh orang Eropa menggunakan abu dari kayu yang dicampur menggunakan air.

Pada tahun 1.000-1.200 masehi, orang Belanda menjadi pakar dalam hal mencuci pakaian.

Mereka mencampurkan susu basi dalam larutan abu kayu tersebut.

Namun, proses memutihkan pakaian pada masa itu butuh waktu lama yaitu lebih dari 12 jam.

Pada 1772, ahli kimia kelahiran Jerman Karl Wilhelm Scheele adalah orang pertama yang menemukan klorin (chlorine), yang menjadi bahan utama pemutih pakaian dalam produk rumah tangga modern.

Dua puluh tahun kemudian, ilmuwan Perancis bernama Claude Louis Berthollet menemukan bahwa klorin yang dicampur dengan kalium karbonat menjadi pemutih baju yang sangat ampuh.

Sampai akhirnya pada 1897, Sears Roebuck & Co menjadi perusahaan pertama yang memasarkan pemutih pakaian.

Mereka memasukkan lima produk dalam katalog: ammonia, borax, lye, blueing, dan dry blueing.

Dua produk terakhir menggunakan bahan dasar dari tanaman, terutama indigo, untuk membuat pakaian lebih putih atau kebiruan.

Baca Juga: Kisah Pilu Akibat Virus Corona, Balita Satu Tahun ini Ditemukan Mati Kelaparan di Kota yang di Karantina

Pemutih pakaian sebagai disinfektan

Kegunaan klorin dalam pemutih pakaian sebagai disinfektan pertama kali dilakukan di Austria pada 1847.

Para staf di Vienna General Hospital mulai menggunakan pemutih untuk menghalau “childbed fever”, infeksi parah yang menewaskan banyak wanita usai melahirkan.

Pemutih pakaian kerap digunakan di rumah sakit semenjak itu.

Pada 1913, The Electro-Alkaline Co. yang berlokasi di California adalah perusahaan pertama pembuat sodium hypochlorite bleach.

Perusahaan tersebut menyadari kegunaan pemutih sebagai disinfektan selain memutihkan pakaian.

Mereka pun menjual produk-produk tersebut hanya pada perusahaan laundry besar dan perusahaan air.

Pada 1922, perusahaan The Electro-Alkaline Co berubah nama menjadi Clorox Chemical (sekarang The Clorox Co.) Kini, perusahaan tersebut identik dengan produk pemutih pakaian yang digunakan di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: 5 Cara ini Bisa Kamu Lakukan Agar Rumah Terbebas dari Virus Corona, Salah Satunya Membuka Tirai Agar Sinar Matahari Masuk

Cara kerjanya

Cara kerja pemutih pakaian sebagai disinfektan hampir sama dengan alkohol.

Kandungan dalam pemutih pakaian akan mengurai protein pada bakteri sehingga mematikan bakteri tersebut.

Pemutih pakaian juga merupakan disinfektan yang serbaguna.

Kandungannya membunuh hampir semua bakteri patogen, termasuk norovirus dan C. difficile juga spora.

The Center for Disease Prevention and Control (CDC) merekomendasikan untuk mencampur pemutih pakaian dengan air pada perbandingan 1:10.

Mengutip situs resmi World Health Organization (WHO), Rabu (25/3/2020), klorin merupakan disinfektan terbaik untuk membunuh virus H5N1 (Avian Influenza).

Ada dua alasan klorin baik digunakan sebagai disinfektan.

Pertama, produk rumah tangga berbahan dasar klorin (termasuk pemutih pakaian) dengan mudah ditemukan di negara-negara berkembang.

Kedua, klorin adalah senyawa yang aman digunakan di laboratorium untuk aktivitas PCR, karena klorin memisahkan nucleic acid.

Beberapa disinfektan lain seperti quaternary ammonium compound dan alcohol precipitate nucleic acid bisa menimbulkan hasil yang keliru dalam tes PCR.

Rumah sakit di dunia menggunakan pemutih pakaian dan beragam jenis disinfektan lain untuk membunuh kuman.

Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, Berikut 4 Kesalahan yang Justru Bikin Virus Corona Kian Merebak

Sementara itu, jika berada di rumah, beberapa produk pemutih pakaian ini bisa digunakan untuk disinfektan:

1. Bayclin Lemon

Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%

Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

2. Bayclin Regular

Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%

3. Proclin Pemutih

Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%

Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

4. Soklin pemutih

Bahan aktif: Sodium hypochlorite (5.25%)

Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Pemutih Baju sebagai Disinfektan"

Source : kompas

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest