Pada 1772, ahli kimia kelahiran Jerman Karl Wilhelm Scheele adalah orang pertama yang menemukan klorin (chlorine), yang menjadi bahan utama pemutih pakaian dalam produk rumah tangga modern.
Dua puluh tahun kemudian, ilmuwan Perancis bernama Claude Louis Berthollet menemukan bahwa klorin yang dicampur dengan kalium karbonat menjadi pemutih baju yang sangat ampuh.
Sampai akhirnya pada 1897, Sears Roebuck & Co menjadi perusahaan pertama yang memasarkan pemutih pakaian.
Mereka memasukkan lima produk dalam katalog: ammonia, borax, lye, blueing, dan dry blueing.
Dua produk terakhir menggunakan bahan dasar dari tanaman, terutama indigo, untuk membuat pakaian lebih putih atau kebiruan.
Pemutih pakaian sebagai disinfektan
Kegunaan klorin dalam pemutih pakaian sebagai disinfektan pertama kali dilakukan di Austria pada 1847.
Para staf di Vienna General Hospital mulai menggunakan pemutih untuk menghalau “childbed fever”, infeksi parah yang menewaskan banyak wanita usai melahirkan.
Pemutih pakaian kerap digunakan di rumah sakit semenjak itu.
Pada 1913, The Electro-Alkaline Co. yang berlokasi di California adalah perusahaan pertama pembuat sodium hypochlorite bleach.
Perusahaan tersebut menyadari kegunaan pemutih sebagai disinfektan selain memutihkan pakaian.