Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Ujang si Petani Muda yang Berhasil Stabilkan Harga Bawang Merah, Hingga Diundang Presiden Jokowi ke Istana

None - Sabtu, 08 Februari 2020 | 14:35
Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini.
(KOMPAS.com/RENI SUSANTI)

Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini.

Meski mengambil jurusan politik, ia sama sekali tak tertarik dengan bidang tersebut.

Ia tetap mencintai dunia pertanian.

Setelah lulus kuliah, ia semakin fokus di bidang pertanian.

Ia mengajak petani di sana dan membentuk kelompok tani yang ia beri nama Tricipta.

Stabilitas harga

Hingga Mei 2016, tepatnya menjelang Idul Fitri, harga bawang merah di pasaran melonjak tinggi.

Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini.
(KOMPAS.com/RENI SUSANTI)

Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini.

Dari biasanya Rp 20.000 menjadi Rp 40.000-Rp 50.000 per kg di Bandung.

Bahkan di Jakarta, harganya mencapai Rp 60.000-Rp 70.000 per kg.

Saat itu, Ujang mengumpulkan kelompok taninya. Ia berupaya meyakinkan mereka agar menjual di harga Rp 20.000 untuk menekan harga di pasaran.

“Saat itu kami punya 120 ton bawang merah. Kalau kami ikut harga pasar, kami akan untung besar, tapi kemudian bawang impor masuk,” tuturnya.

Baca Juga: Heboh Saat Mengaku Dirinya Bisa Panggil Nabi, Ningsih Tinampi Tiba-tiba Digerebek Kejati dan Dinas Kesehatan, Ada Apa?

Source :Kompas.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x