Terasering ini akan menahan air sehinga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah.
“Kalau yang sekarang masih menggunakan konsep biasa. Jadi kalau hujan, air dengan cepat mengalir ke bawah,” ungkapnya.
Kondisi ini menyumbang banjir yang kerap terjadi di Jalan AH Nasution, Kota Bandung.
Perubahan yang dilakukan kelompoknya diharapkan bisa mengatasi banjir.
“Pokoknya yang masuk kelompok tani Tricipta harus mengubahnya jadi terasering dan menjadi contoh,” tutur Ujang.
Selain itu, daerahnya menjadi bagian percontohan desa digital.
Jadi, ketika ia bepergian, ia masih bisa memantau kebunnya dan menyiram pohon bawangnya lewat aplikasi di gadget.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Ujang, Petani Milenial yang Stabilkan Harga Bawang hingga Dipanggil Jokowi ke Istana"