Secara umum, kehamilan ektopik memberikan 95% peluang akan ditemukan di saluran tuba.
Kemudian, atas saran dokter Huang dilarikan ke rumah sakit dan dipindahkan ke rumah sakit besar.
Setelah pemeriksaan dan perawatan dokter menyatakan memang wanita ini mengalami kehamilan ektopik.
Tetapi embrionya sangat jarang berada di rongga perut, ketika berusia 4 bulan.
Dokter menyatakan, sekitar 1 dalam 15.000 tingkat kematian ibu adalah 5% dan tingkat kelangsungan hidup janin hanya 0,1%.
Setelah kondisi ini ditemukan akhirnya dilakukan pembedahan biasa untuk mengeluarkan janin.
Jika tidak, kantung ketuban akan pecah dan bisa mengancam nyawa sang ibu.
Baca Juga: Sering Dikonsumsi Saat Diet, Siapa Sangka 5 Makanan ini Justru Bikin Berat Badan Semakin Cepat Naik
Rumah sakit mengatur operasi untuk wanita hamil itu atas nama keluarga Huang.
Tapi karena Huang memiliki berat badan hanya 33 kilogram dan menderita kekurangan gizi, operasinya akan berjalan lebih sulit.
Untungnya, operasi berhasil diselesaikan beberapa hari observasi di departemen perawatan intensif dan bisa dirawat di bangsal umum. (*)