Mereka dipantau aktivitasnya dengan akselerometer pergelangan tangan.
Akselerometer ini dikenakan selama tujuh hari,.
Para peneliti mengukur sejauh mana siklus alami tubuh mereka terganggu.
Mereka juga melakukan pemeriksaan untuk mengukur kesejahteraan psikologis peserta dan menemukan bahwa kira-kira satu dari 25 orang tidak lebih aktif di siang hari daripada malam hari.
Diperoleh hasil jika 11% lebih peserta memiliki kemungkinan mengalami gangguan bipolar dan 6% lebih berjuang melawan depresi.
Penelitian itu juga menunjukkan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dan tingkat kesepian yang lebih besar pada diri peserta.
Meskipun mungkin hasil penelitian ini tidak bisa disamakan dari seluruh peserta yang dipelajari, Daniel mengatakan bahwa bukan berarti hasilnya tidak signifikan.
"Ini penting karena ini adalah temuan yang sangat konsisten untuk kesehatan mental dan hasil kognitif yang negatif ini," katanya.
(*)