Namun mereka tetap memberi keterangan jika sampah yang dikonsumsin paus tersebut tetap saja berbahaya.
Mereka juga menjelakan bahaya yang ditimbulkan akibat sampah laut dan peralatan menangkap ikan yang hilang.
Benda itu semua dapat mempengaruhi ekosistem dan kehidupan bawah laut.
"Namun, jumlah plastik yang ada di perutnya tetap mengerikan, tentu saja bisa membahayakan pencernaan.
Ini menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah laut dan peralatan memancing yang hilang atau terbuang dapat berpengaruh pada kehidupan laut," tulis SMASS.
Puing-puing sampah yang mereka temukan diyakini dari tanah dan industri perikanan.
Penjaga pantai dan pekerja dari Western Isles Council membantu pemeriksaan paus mati itu dan penguburannya.
SMASS menunjukan sebuah data yang melaporan tentang pelepasan paus dan lumba-lumba di Skotlandia terus meningkat.
Dari 204 laporan pada tahun 2009, naik menjadi lebih dari 930 pada 2018.
Peningkatan yang signifikan selama sembilan tahun berlalu.
Sementara itu, Melvin Nicholson, seorang fotografer yang sedang mengunjungi pantai, mengatakan, ia melihat paus muda malang itu tidak lama setelah terdampar.