Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukan Ditembak, Jaman Dulu Terpidana Hukuman Mati Harus Lalui Eksekusi Penyiksaan yang Keji Hingga Mati

None - Rabu, 04 Desember 2019 | 12:35
4 Cara Eksekusi Mati Kuno yang Dikenal Bengis dan Sangat Menyakitkan
Kolase Grid.ID

4 Cara Eksekusi Mati Kuno yang Dikenal Bengis dan Sangat Menyakitkan

  1. Persidangan dengan percobaan
Persidangan dengan percobaan
Public Domain via Ancient Origins

Persidangan dengan percobaan

Persidangan melalui cobaan melibatkan tersangka melakukan sesuatu yang berbahaya atau bahkan mengancam jiwa.

Jika terdakwa selamat, dia (biasanya) dinyatakan tidak bersalah. Jika bersalah, orang tersebut akan binasa. Tujuannya adalah untuk membiarkan putusan tersangka berada di tangan pasukan yang lebih tinggi.

Dalam masyarakat Eropa selama Abad Pertengahan, konsep yang dikenal sebagai iudicium Dei (yang berarti 'penghakiman Allah') adalah dasar untuk ini.

Diyakini bahwa Tuhan akan campur tangan dan melindungi orang yang tidak bersalah selama persidangan dengan cobaan atau menghukum yang bersalah.

Cobaan demi cobaan dijelaskan dalam Ramayana, epik Hindu, dan Kitab Bilangan dalam Perjanjian Lama.

Dalam yang terakhir, pengadilan melalui cobaan untuk wanita yang dituduh berzina ditentukan oleh Tuhan kepada Musa.

The Babylonian Code of Hammurabi juga memberikan bentuk persidangan dengan cobaan bagi seorang wanita yang dituduh melakukan zina dan mengatakan ia harus melompat ke sungai.

Jika dia tenggelam dia akan dinyatakan bersalah, jika dia lolos dan keluar dari sungai tanpa luka, dia tidak bersalah dan penuduh akan dieksekusi.

Baca Juga: Pertahankan! 5 Zodiak ini Bawa Keberuntungan Untuk Pasangannya loh, Kamu Termasuk?

'Percobaan melalui air,' alias 'tes renang,' paling terkenal digunakan untuk mengadili para penyihir selama abad ke-17.

Seorang yang dituduh sebagai penyihir akan diseret ke badan air terdekat, dilucuti hingga pakaian dalam mereka, diikat, dan dilemparkan ke dalam air untuk melihat apakah mereka akan tenggelam atau mengambang.

'Logikanya' adalah bahwa sejak penyihir menolak sakramen Pembaptisan, air akan menolak tubuh mereka, menyebabkan mereka melayang.

Source : intisari online

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x