Sejak itulah posisi ini menjadi sebuah jabatan resmi dan menyebar ke kota-kota besar di Eropa Barat.
Ada berbagai metode eksekusi korban yang dilakukan, kebanyakan menggunakan kapak, pedang, jerat atau garotte.
Sejarah mencatat jika algojo yang ragu-ragu dalam mengeksekusi korbannya hanya akan membuang waktu dan justru menyiksa.
Salah satu contohnya adalah eksekusi James Scott, Adipati Monmouth pertama, Adipati Buccleuch pertama, pada tahun 1685.
Ia dieksekusi oleh Jack Ketch yang terkenal kejam.
Ketch bukanlah algojo amatir, 'eksekusi gagal' yang biasa ia lakukan rupanya adalah sebuah kesengajaan.
Kesengajaan itu karena ia menikmati kesadisan yang ia lakukan.
Ketika Adipati Monmouth berada di blok kayu siap untuk dieksekusi, dia memohon agar eksekusi dilakukan dengan cepat.
Bahkan ia memberinya uang agar permintaanya itu dikabulkan.
Meski begitu, eksekusi itu tetap berjalan tersendat, hingga ayunan ke-8 kepalanya baru benar-benar putus.
Massa yang melihat itu tentu geram dengan kekejaman algojo itu.