Satu Indonesia Baru Sadar, Berkeringat Setelah Makan Ternyata Bisa Jadi Pertanda Penyakit, Segera Konsultasi ke Dokter Jika Alami Hal Ini

Jumat, 10 September 2021 | 07:45
Freepik/jcomp

Ilustrasi makanan pedas

GridHype.ID - Berkeringat menjadi hal yang umum terjadi pada setiap orang.

Biasanya orang-orang akan berkeringat jika melakukan aktivitas yang melelahkan.

Namun, ada juga sebagian orang yang berkeringat setelah makan.

Ya, sejumlah orang biasanya akan berkeringat setelah menyantap sebuah hidangan.

Terlebih jika menyantap makanan pedas atau panas.

Namun, bagaimana jika tetap berkeringat meski memakan makanan dingin atau biasa saja?

Rupanya, hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Jadi, keringat yang keluar saat sedang makan itu disebut gustatory sweating.

Melansir Kompas.com, gustatory sweating adalah keringat yang muncul pada dahi, kulit kepala, leher, dan bibir atas saat makan, berbicara, atau bahkan saat hanya memikirkan makanan.

Nah, dalam kasus di mana memakan apa pun menyebabkan keringat keluar, biasanya hal ini terjadi saat ada kerusakan di sekitar kelenjar parotis.

Itu adalah kelenjar di pipi yang menghasilkan air liur yang sering terjadi di satu sisi wajah saja dan dikenal sebagai sindrom Frey.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Mulai Sekarang Jangan Lagi Sepelekan Kebiasaan Buruk Makan Sambil Berdiri, Ternyata Picu Masalah Kesehatan Serius Bagi Tubuh

Selain itu, para penderita diabetes mellitus juga bisa mengalami gustatory sweating bilateral dan berkeringat di kedua sisi wajah, meski jarang terjadi.

Lalu, apa penyebabnya dan apakah berbahaya?

Gustatory sweating mirip dengan sindrom Frey. Karena itulah, kedua istilah ini sering dianggap sama. Namun, dua hal ini sebenarnya berbeda.

Sindrom Frey terjadi karena beberapa sebab, seperti operasi di dekat kelenjar parotid atau akibat cedera dan penyakit lain yang mempengaruhi kelenjar parotid.

Nah, upaya untuk menyembuhkan saraf yang rusak ini terkadang bercampur dengan saraf lain, menyebabkan seseorang menghasilkan keringat, bukan air liur.

Lalu, gustatory sweating dapat terjadi tanpa alasan yang jelas atau diabetes serta penyakit parkinson.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf di mulut.

Ketika saraf menjadi terluka, saraf bisa bingung dan menyebabkan berkeringat.

Tidak seperti sindrom Frey, gustatory sweating bisa terjadi di kedua sisi wajah.

Lalu, kondisi ini dapat menyebabkan wajah seseorang berkeringat dan memerah di sekitar pelipis, pipi, leher, dahi, dada, atau bibir saat setelah makan, berpikir, atau berbicara tentang makanan.

Baca Juga: Tak Bisa Disepelekan, Jangan Lagi Makan Telur Setengah Matang Jika Tak Ingin Tubuh Rasakan Hal Menyakitkan ini, Ahli Sudah Peringatkan Bahayanya

Gustatory sweating dapat menyebabkan beberapa orang tertekan karena memikirkan makanan saja dapat membuat mereka berkeringat.

Jadi, mereka harus berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui apa penyebab keringat itu.

Penyebab

Gustatory sweating bisa dipicu oleh beberapa sebab, seperti memakan, berpikir atau berbicara tentang makanan.

Sindrom Frey pun bisa dipicu dengan memikirkan atau berbicara tentang makanan.

Namun, keringatnya biasanya hanya terjadi di satu sisi wajah dan area yang dipengaruhi kelenjar parotis.

Gustatory sweating juga bisa terjadi karena beberapa kondisi tertentu, seperti diabetes melliltus, infeksi seperti bell’s palsy atau shingles, tumor, serta luka di wajah.

Kapan harus ke dokter?

Mereka yang menderita sindrom Frey bisa mencoba pergi ke dokter untuk berkonsultasi, meski tidak wajib.

Namun, mereka yang berkeringat banyak setelah mencicipi, mencium, atau berbicara tentang makanan mungkin lebih baik menemui dokter.

Sebab, seorang dokter dapat mendiagnosis sindrom Frey atau jenis gustatory sweating lainnya dengan memerhatikan gejala-gejala khas.

Baca Juga: Bikin Seisi Rumah Panjang Umur, Mulai Sekarang Coba Campurkan Ikan Teri Saat Makan Nasi Hangat, Jangan Kaget Kalau Tubuh Bakal Rasakan Perubahan Ini

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com