Hal ini yang Akan Terjadi Jika Kita Mengurangi Konsumsi Daging Merah, Efeknya Tak Terduga

Minggu, 05 September 2021 | 18:00
Freepik.com

Ilustrasi daging merah

GridHype.id-Daging merupakan salah satu sumber protein yang diperlukan untuk tubuh.

Meski demikian, mengkonsumsi daging secara berlebih juga dapat menyebabkan dampat negatif pada kesehatan.

Salah satunya untuk mereka yang memiliki darah tinggi.

Sejumlah studi menunjukkan, kebanyakan makan daging merah dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.

Data Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan pola konsumsi protein masyarakat lokal masih jauh dibandingkan negara ASEAN.

Dari total konsumsi protein, konsumsi protein hewani Indonesia baru mencapai 8 persen, sementara Malaysia mencapai 30 persen, Thailand 24 persen, dan Filipina mencapai 21 persen.

Angka konsumsi daging di Indonesia juga masih jauh di bawah rata-rata tingkat konsumsi dunia yang mencapai 6,4 kg daging sapi, 12,2 kg babi, dan 1,7 kg kambing.

Meski demikian, konsumsi daging merah yang realtif sedikit ini tidak selalu buruk.

Baca Juga: Jangan Makan Daging Olahan Berlebih Jika Tak Ingin Digerogoti Kanker Payurara

Mengurangi konsumsi daging juga akan memperlancar pencernaan menurunkan risiko peradangan dan potensi diabetes.

Mayo Clinic menyebutkan orang yang tidak, atau sedikit, makan daging umumnya menyerap lebih sedikit kalori maupun lemak, terhindar dari kelebihan berat badan, dan memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Pedoman konsumsi gizi seimbang dari Kementrian kesehatan juga menyebutkan pentingnya mengonsumsi lauk pauk dengan kadar protein tinggi.

"Kalau dari pedoman gizi seimbang semakin beragam semakin baik. Jika dibandingkan sumber protein hewani lain dengan telur karena asam aminonya juga cukup lengkap," jelas wanita yang juga dosen Fakultas Kedokteran UGM ini.

Namun ia mengakui daging merah memiliki kelebihan karena kandungan zat besinya jauh lebih tinggi dibandingkan kuning telur. Hal ini misalnya baik untuk penderita anemia yang memang kekurangan zat besi dalam tubuhnya.

Pangan hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan mineral lebih baik karena jumlahnya lebih tinggi dan mudah diserap tubuh.

Namun daging merah memiliki kolestrol dan lemak yang diperlukan untuk anak namun harus dibatasi pada orang dewasa.

Jumlah yang disarankan untuk satu porsi yakni sekitar 40-50 gram atau setara dengan satu sampai tiga potong daging sapi ukuran sedang.

"Mix antara keduanya (daging dan telur) akan menghasilkan keseimbangan yang baik, konsumsinya cukup beragam dan seimbang enggak ada masalah," kata Aviria. (*)

Baca Juga: Tolong Jangan Lagi Simpan Makanan Sejuta Umat Ini di Pintu Kulkas, Kalau Tak Mau Hal Berbahaya Mengancam Seisi Rumah

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, American Heart Association, FAO