Niat Hati Ingin Turunkan Berat Badan dengan Berhenti Makan Nasi dan Roti, Wanita Ini Malah Alami Hal Tak Terduga Ini

Selasa, 07 September 2021 | 10:30
freepik.com

ilustrasi nasi

GridHype.ID - Sudah bukan rahasia lagi kalau nasi menjadi makanan pokok yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Nasi sendiri adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah direbus (dan ditanak).

Melansir dari Wikipedia, nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari-hari.

Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang.

Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara.

Meski menjadi makanan pokok, nasi seringkali dianggap menjadi penyebab berlebihnya berat badan.

Selain nasi, ada pula roti yang juga dianggap penyebab berat badan naik.

Melansir dari Nakita.ID, hal ini dikarenakan kandungan kalori pada nasi dan roti yang cukup tinggi.

Ketidak seimbangan jumlah kalori yang masuk dan keluar pada tubuh membuat tubuh menjadi tidak ideal.

Bila kalori yang masuk jauh lebih besar dari yang keluar atau terbakar menjadi energi, maka tubuh bisa mengalami kegemukan.

Oleh karenanya, ada beberapa trik penurunan berat badan dengan mengurangi atau menghilangkan nasi dan roti dari dalam daftar menu makan.

Baca Juga: Kiwil Dikabarkan Lepas Tanggung Jawab, Rohimah Telan Pil Pahit Sang Putra Sulung Turun Langsung Bantu Perekonomian Keluarga, Terpaksa Jadi Ojol Demi Sesuap Nasi

Melansir Healthshots via Nakita.ID, seorang perempuan bernama Sonakshi Kohli membagikan pengalaman program penurunan berat badan dengan tidak makan nasi dan gandum sama sekali selama sebulan.

Ini bukan hal yang mudah bagi perempuan asal India tersebut.

Dirinya biasa mengonsumsi menu parantha di pagi hari dan semangkuk nasi dal saat makan siang.

Namun, dirinya mengalami lonjakan berat badan lantaran pola makannya yang tak sehat, yaitu dengan mengonsumsi camilan sepanjang hari.

Sonaksshi memulai program dietnya dengan menghilangkan dua sumber karbohidrat utama, yaitu nasi dan gandum.

Dirinya mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan sebagai sumber protein.

Hasilnya, Sonakshi mendapati tubuhnya mengalami penurunan berat badan yang drastis.

Dirinya berhasil mendapatkan berat badan ideal sesuai keinginan.

Namun, Sonakshi mendapati dirinya mengalami penurunan konsentrasi.

Bahkan, seringkali ia merasa kekurangan energi.

Penurunan konsentrasi dan energinya tersebut sempat hampir membuat karirnya menurun.

Baca Juga: Nggak Kalah Enak dari Warteg, Terungkap Rahasia Masak Nasi yang Bikin Satu Rumah Ketagihan

"Mungkin karena saya menghilangkan sumber gluten sedangkan saya mengonsumsi protein yang mungkin lebih sulit dicerna tubuh," terang Sonakshi.

Apa yang dialami Sonakshi kemudian dikomentari Diksha Chhabra, seorang pakar kebugaran, ahli gizi, dan pendiri Diksha Chhabra Fitness Consultant.

"Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi," terang Diksha.

Ketika seseorang mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan, maka tubuh akan memperoleh energi dari makanan tersebut secara langsung daripada menggunakan cadangan lemak yang tersedia.

Kelebihan energi tersebut kemudian disimpan sebagai lemak, yang bisa menambah cadangan lemak yang sudah ada sebelumnya.

“Namun, ketika seseorang meninggalkan atau mengurangi asupan gandum atau nasi, tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari sumber makanan eksternal. Jadi, biasanya menyerang situs proteinnya dan memecahnya untuk mendapatkan energi, ”tambah Chhabra.

Menurut Chhabra, kehilangan berat badan setelah tak makan nasi dan gandum sama sekali bukan karena pemecahan lemak, melainkan karena pemecahan otot.

Kehilangan otot terkait dengan proses metabolisme yang lebih lambat, penurunan berat badan, kehilangan konsentrasi, dan kelelahan.

Menurut Chhabra, program penurunan berat badan yang sehat adalah dengan pola makan seimbang, olahraga, tidur cukup, dan menghindari makanan atau minuman tak sehat.

Yang dimaksud pola makan seimbang adalah dengan tetap mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah cukup, tidak berlebih.

Baca Juga: Aneh tapi Nyata, Coba Simpan Nasi di Freezer, Rasanya Bikin Seisi Rumah Terkejut

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber wikipedia, Nakita.ID