GridHype.ID- Kanker payudara sampai detik ini masih merenggut nyawa banyak wanita di seluruh dunia.
Hal ini terjadi lantaran kurangnya informasi mengenai kanker payudara, mulai dari penyebab, gejala, hingga penyembuhan.
Kaker payudara sendiri adalah kondisidi mana sel payudara tumbuh di luar kendali dan membentuk tumor ganas di payudara.
Kondisi medis ini layak diwaspadai karena tumor ganas di payudara dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan mengancam jiwa.
Kanker payudara memang umumnya menyerang wanita, namun para pria tetap saja bisa mengalaminya.
Di Indonesia, kanker payudara banyak diderita oleh kaum perempuan.
Melansir dari Tribuunnews.com, Yayasan Kanker Indonesia bahkan mencatat penyakit kanker ini masih menjadi nomor satu yang banyak diderita perempuan Indonesia.
Baca Juga: Siapa Sangka, 4 Jenis Makanan Ini Ternyata Ampuh Cegah Kanker Payudara, Ada Tahu dan Tempe loh!
Deteksi dini menjadi hal utama dan penting dalam proses penyembuhan penderita kanker.
"Kanker payudara nomor satu, lalu kanker serviks, kemudian kanker usus besar dan kemudian kanker hati maupun nasofaring," ujar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Aru Sundoyo dalam dialog virtual, Sabtu (20/2/2021).
Aru menuturkan, kanker yang dideteksi dini pada umumnya dapat disembuhkan.
Semakin rendah stadiumnya makin tinggi tingkat kesembuhanya.
Baca Juga: Kenali Imunoterapi sebagai Upaya Pengobatan Kanker Payudara, Benarkah Efek Sampingnya Lebih Ringan?
Sebaliknya, makin tinggi stadium semakin sulit dan mahal diobati kemungkinan presentase sembuhnya kecil.
"Karena 70 persen pasien yang datang pertama kali dengan benjolan sudah ditemukan dalam stadium 3 dan 4," ungkap Aru.
Dokter Spesialos Onkologi Dr Alban Dien, Sp.B (K) Onk mengatakan, tercatat di tahun 2020 jumlah penderita kanker payudara adalah 65.858 orang.
Sementara di dunia setiap tahun ada 2 juta orang perempuan menderita kanker payudara.
Baca Juga: Gaya Hidup Sembrono Seperti Ini Jadi Penyebab Kanker Payudara, Yuk Mulai Dijaga Sebelum Terlambat!
"Peningkatan kasus kanker payudara ini berkaitan dengan life style, cara makan, maupun faktor lain. Banyak makan makanan berkarsinogen. Ayo hidup sehat dan makan-makanan yang sehat," pesan Alban.
Kedua dokter ini bersepakat, cara deteksi kanker payudara dapat dilakukan individu.
Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa kamu ikuti saat melakukan Periksa Payudara Sendiri atau SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:
1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting.
Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala.
Dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada kamu.
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung.
Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.
Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya.
Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan kamu.
Baca Juga: Hati-hati, Minuman Soda Ternyata Bisa Memperpendek Umur Pasien Kanker Payudara, Begini Penjelasannya
5. Cubit kedua puting.
Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.
Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan.
Angkat lengan ke atas.
Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya.
Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jangan Cemas Kanker Payudara Bisa Sembuh, Ayo Deteksi Dini SADARI"
(*)