Kenali Imunoterapi sebagai Upaya Pengobatan Kanker Payudara, Benarkah Efek Sampingnya Lebih Ringan?

Rabu, 19 Mei 2021 | 16:15
freepik.com

ilustrasi penderita kanker payudara

GridHype.ID- Kanker payudara sebagai penyakit yang membahayakan dan bahkan dapat menyebabkan kematian harus ditangani secara serius melalui prosedur yang telah ditetapkan.

Kanker payudara sangat familiar dengan metode pengobatan operasi pengangkatan dan kemoterapi.

Namun ternyata ada juga pengobatan kanker payudara dengan istilah imunoterapi.

Baca Juga: Kanker Payudara Masih Menghantui Dunia Kesehatan, Tak Disangka Konsumsi Tahu dan Tempe Bisa Jadi Pencegahannya

Apa itu Imunoterapi?

Dikutip dari guesehat.com (26/10/2018), imunoterapi merupakan pengobatan penyakit dengan menggunakan salah satu bagian dari sistem imun untuk mewalan penyakit itu sendiri salah satunya kanker payudara.

Penderita kanker payudara akan diberikan suatu komponen yang membuat sel imun berperan melawan kanker.

Komponen tersebut bekerja untuk memperkuat sel imun dalam menyerang sel kanker atau membuat sel imun lebih kenal pada suatu sel yang sifatnya kanker.

Hal tersebut dapat membuat komponen tersebut dapat menyerang sel kanker dengan lebih spesifik.

Jenis imunoterapi yang biasa digunakan pada pengobatan kanker adalah antibody monoclonal, immune checkpoint inhibitor, vaksin untuk kanker, dan sitokin.

Baca Juga: Jadi Kasus Tertinggi di Indonesia, Bisakah Pengobatan Kanker Payudara Dilakukan Tanpa Kemoterapi?

Imunoterapi yang biasa digunakan pada kanker payudara adalah antibody monoklonal.

Antibodi ini dirancang untuk mengenali antigen tertentu yang spesifik dengan sel kanker.

Ada dua terapi yang digunakan dan sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, yaitu trastuzumab dan pertuzumab.

Trastuzumab adalah antibodi yang dirancang untuk mengenali dan berkaitan dengan protein HER-2 yang ada di sel kanker payudara.

Ketika antibody tersebut berikatan dengan HER-2 yang ada di sel kanker payudara, maka akan terjadi aktivasi sistem imun tubuh pasien, sehingga imun akan menghancurkan sel kanker tersebut.

Antibodi lainnya adalah pertuzumab, antibodi ini hanya diperuntukan bagi pasien kanker payudara yang mengalami over ekspresi protein HER-2.

Baca Juga: Mengenal Kemoterapi, Upaya Pengobatan Kanker Payudara yang Masih Jadi Momok Bagi Wanita Indonesia

Efek Samping Imunoterapi

Pengobatan dengan kemoterapi konvensional atau dengan obat-obatan yang bersfat menghambat perkembangan sel memiliki efek samping yang normal.

Efek samping yang mungkin terjadi adalah rambut rontok, mual dan muntah, menurunnya sel darah putih, diare, dan lain-lain.

Imunoterapi bekerja lebih spesifik hanya pada sel kanker dengan ekspresi protein tertentu dan tidak menyerang sel yang sehat.

Oleh karenanya, banyak yang mengira bahwa imunoterapi bebas dari efek samping.

Hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena efek samping akan tetap terjadi.

Efek samping tersebut di antaranya adalah diare, meriang, nyeri perut, dan lemas.

Efek samping yang mungkin terjadi tersebut dapat ditangani dengan tepat untuk mengurangi rasa sakit yang mengganggu pasien.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber guesehat.com