Jadi Kasus Tertinggi di Indonesia, Bisakah Pengobatan Kanker Payudara Dilakukan Tanpa Kemoterapi?

Senin, 17 Mei 2021 | 11:15
iStock

Artis cantik ini kini aktif sebagai duta kanker payudara.

GridHype.id- Pada tahun 2019, kanker payudara menjadi kasus kanker dengan penderita terbanyak di Indonesia.

Pengidap kanker payudara mencapai 58.256 dari total 348.809.

Sehingga kanker payudara berhasil menjadi ranking satu dan mendatangkan kekhawatiran bagi wanita di seluruh Indonesia.

Pengobatan kanker payudara dengan cara operasi kerap dibarengi dengan kemoterapi sebagai pengobatan pendukung.

Tak jarang pasien kanker payudara yang cemas lantaran kemoterapi diketahui dapat menimbulkan efek samping yang tidak biasa.

Efek samping tersebut adalah mual, muntah, hingga rambut yang rontok cukup parah.

Dilansir dari Kompas.com (13/1/2021), kanker payudara dapat diobati dengan kemoterapi, pembedahan, radiasi, terapi hormonal, terapi target, atau dikombinasikan.

Baca Juga: Tak Disangka, 3 Bahan Makanan Ini Ternyata Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara, Simak Penjelasannya!

Kemoterapi dilakukan dengan cara memberikan obat melalui pembuluh darah dengan media infus.

Kemoterapi pada penderita kanker stadium awal biasan dilakukan setelah pelaksanaan operasi.

Hal tersebut dilakukan untuk membersihkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal saat operasi.

Kemoterapi juga dimaksudkan agar kanker tidak kembali menyerang.

Untuk pasien kanker payudara dengan stadium lanjut, kemoterapi digunakan untuk menghilangkan sel kanker yang telah menyebar sebanyak-banyaknya.

Beberapa fakta tersebut seolah menegaskan bahwa operasi kanker payudara harus dibarengi dengan kemoterapi.

Namun ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya dibenarkan.

Baca Juga: Mungkinkah Kanker Payudara Sembuh Tanpa Pengangkatan? Yuk Simak Penjelasannya!

Pada 2018 lalu, Forum pertemuan ahli Onkologi di Amerika Serikat membahas kemungkinan pengobatan kanker payudara tanpa disertai kemoterapi.

Hal tersebut dilakukan melalui tes genetika yang menghasilkan jawaban bahwa penderita kanker dengan kondidi tertentu dapat menjalani perawatan tanpa kemoterapi.

Dilansir dari Cancer.org melalui Kompas.com, kondisi tersebut di antaranya adalah pasien masih berada di stadium awal.

Selain itu kondisi tumor di payudara masih berukuran kecil juga menjadi salah satu faktor.

Hal lain yang berpenagruh adalah keberadaan tumor yang masih belum menjalar ke kelenjar getah bening.

Penelitian di AS itu melibatkan 10.000 pasien kanker payudara HER2-positif (kanker yang disebabkan kelebihan protein human epidermal growth factor receptor 2) dengan kondisi kanker masih stadium awal.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com