Mengenal Kemoterapi, Upaya Pengobatan Kanker Payudara yang Masih Jadi Momok Bagi Wanita Indonesia

Senin, 10 Mei 2021 | 18:15
hallosehat.com

ilustrasi kemoterapi kanker payudara

GridHype.id- Kanker payudara yang dikenal sebagai penyakit mematikan masih terus menjadi perhatian di dunia kesehatan.

Betapa tidak, di Indonesia kanker payudara merupakan kasus dengan angka tertinggi mencapai 16,7%.

Bagi penderita kanker payudara, pengobatan yang harus dilakukan tidaklah mudah, berbagai rangkaian pengobatan dilakukan oleh dokter ahli.

Terdapat beberapa metode pengobatan kanker tersebut, salah satunya adalah kemoterapi.

Baca Juga: Capai 16,7% Sebagai Kasus Tertinggi di Indonesia, Yuk Kenali Metode Mastektomi yang Merupakan Pengobatan Kanker Payudara

Mengenal Kemoterapi

Dilasir dari hallosehat.com, kemoterapi merupakan pengibatan kanker menggunakan obat khusu yang bertujuan untuk mematikan sel kanker, salah satunya kanker payudara.

Obat kemoterapi umumnya disuntikkan ke pembuluh darah melalui jarum, infus, atau kateter di tangan atau pergelangan tangan.

Terdapat kemungkinan juga pot kateter ditanamkan di dada sebelu proses kemoterapi kanker payudara dimulai.

Pot tersebut nantinya akan terus dipasang selama kemoterapi masih dijalankan.

Selain obat dengan jenis tersebut, ada pula jenis obat kemoterapi yang dapat langsung diminum atau langsung diberikan dengan cara menyuntikkan cairan tulang belakang yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Dari jalur tersebut, nantinya obat akan mengalir dalam aliran darah dan akhirnya mencapai sel kanker yang akan dimatikan.

Baca Juga: Jadi Masalah Serius di Dunia Kesehatan, Kanker Payudara dapat diobati dengan Lumpektomi. Yuk Kenali!

Jangka Waktu Kemoterapi

Kemoterapi untuk kanker payudara terdiri dari 4-8 siklus rangkaian pengobatan.

Setiap silus dapat berlangsung selama 2-3 minggu.

Obat yang diberikan bergantung pada jenis dan dosis yang digunakan.

Sebagai contoh, kemoterapi diberikan pada hari pertama siklus, dalam beberapa hari selama berturut-turut, atau seminggu sekali, sedagkan sisa harinya digunakan untuk pemulihan efek obat tersebut.

Apabila siklus pertama telah seleai, siklus selanjutnya dapat dilakukan dengan jadwal yang berulang.

Dokter biasanya akan memeriksa kondisi pasien sebelum memulai siklus baru.

Biasanya satu rangkaian kemoterapi dapat berlangsung selama 3 hingga 6 bulan.

Namun demikian, periode tersebut bergantung pada stadium dari kanker payudara yang diderita.

Baca Juga: Capai Lebih dari 150 Ribu Kasus per Tahun, Yuk Kenali 9 Faktor yang Membuat Kanker Payudara Mungkin Terjadi pada Dirimu!

Efek Samping Kemoterapi

Metode penyebuhan melalui kemoterapi bukan berarti tanpa efek samping.

Sama halnya dengan pengobatan lain, kemoterapi pada kanker payudara memiliki efek samping jangka panjang dan jangka pendek.

Menurut hallosehat.com, efek samping jangka pendek dari kemoterapi dapat berupa rambut rontok, kelelahan karena jumlah sel darah merah yang rendah, kehilangan selera makan, mual, muntah, sembelit, diare, luka pada mulut, kuku merapuh, kerusakan saraf, pengaruh daya ingat, mudah memar, dan sakit mata berupa mata kering, merah, gatal, atau penglihatan kabur.

Sedangkan efek samping jangka panjang yang umumnya dirasakan oleh pasien kemoterapi adalah terjadinya gangguan kesuburan,osteoporosis, kerusakan jantung, atau bahkan leukemia.

Untuk itu perlu diketahui bahwa pengobatan untuk kanker payudara tidaklah mudah.

Dengan demikian, sebagai wanita kita perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan payudara.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber hallosehat.com