Capai 16,7% Sebagai Kasus Tertinggi di Indonesia, Yuk Kenali Metode Mastektomi yang Merupakan Pengobatan Kanker Payudara

Minggu, 09 Mei 2021 | 15:45
Deherba.com

Kanker Payudara

GridHype.ID -Kanker payudara merupakan penyakit yang identik dengan wanita.

Pada tahun 2019, kanker payudara menjadi kasus nomor satu di Indonesia.

Tak hanya kanker payudara, kanker serviks, paru-paru, usus besar, dan kanker hati juga menjadi momok yang mengerikan.

Dikutip dari databoks.katadata.co.id, World Health Organization (WHO) menunjukan kasus kanker di Indonesia mencapai 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker.

Menjadi kasus tertinggi di Indonesia, tentunya penyakit ini mendapat perhatian khusus di dunia kesehatan.

Terdapat beberapa metode yang dilakukan sebagai pengobatan kanker payudara, salah satunya adalah Mastektomi.

Baca Juga: Jadi Masalah Serius di Dunia Kesehatan, Kanker Payudara dapat diobati dengan Lumpektomi. Yuk Kenali!

Apa itu Mastektomi?

Dilansir dari alodokter.com, mastektomi merupakan metode bedah yang dilakukan untuk mengangkat seluruh jaringan di payudara.

Mastektomi ini biasa dilakukan ketika kondisi penderita kanker payudara tidak bisa ditangani dengan lumpektomi (pengangkatan sebagian jaringan).

Sebelumnya, metode pengangkatan payudara secara keseluruhan adalah metode utama yang dapat dilakukan.

Dikuti dari alodokter.com, untuk saat ini terdapat beberapa jenis mastektomi.

1. Mastektomi Radikal

Jenis mastektomi ini semakin hari semakin jarang diakukan.

Jenis ini dilakukan dengan cara mengangkat keseluruhan payudara termasuk puting.

Pada mastektomi jenis ini, kulit bagian atas payudara juga diangkat, selain itu otot di bagian bawah sekaligus kelenjar getah bening juga akan diangkat.

2. Mastektomi Radikal Modifikasi

Mastektomi jenis ini dilakukan dengan cara mengangkat seluruh bagian payudara beserta kelenjar getah bening di bawah ketiak.

Otot dada umumnya tetap dipertahankan pada jenis mastektomi ini.

Kulit bagian atas payudara dapat dipertahankan atau dapat pula turut serta dilakukan pengangkatan.

Baca Juga: Capai Lebih dari 150 Ribu Kasus per Tahun, Yuk Kenali 9 Faktor yang Membuat Kanker Payudara Mungkin Terjadi pada Dirimu!

3. Mastektomi Parsial

Pada mastektomi jenis ini, pengangkatan dilakukan pada bagian payudara yang terkena tumor, kemudian dilanjutkan dengan terapi radiasi.

Terapi radiasi berguna untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker yang ada.

Mastektomi jenis ini biasa dilakukan pada penderita kanker stadium 1 atau 2.

4. Mastektomi Preventif

Mastektomi jenis ini dilakukan pada wanita dengan risiko tinggi kanker payudara secara genetik.

Mastektomi preventif dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 90 persen pada wanita yang berisiko tinggi.

Tindakan yang dilakukan pada mastektomi jenis ini adalah pengangkatan payudara dan putih secara keseluruhan atau dapat pula mempertahankan keberadaan puting.

Mastektomi preventif juga biasa dilakukan pada penderita yang mengalami kanker pada salah satu payudara, kemudian payudara lain dilakukan tindakan pencegahan.

Efek Samping Mastektomi

Tindakan pengobatan kanker dengan metode mastektomi ini bukan berarti tak berisiko.

Ada beberapa risiko yang mungkin muncul sebagai efek samping pascaoperasi.

Beberapa efek samping tersebut adalah:

Baca Juga: Tak Hanya Dialami oleh Wanita, Kanker Payudara Juga Bisa Menyerang Para Pria loh, Berikut Gejala yang Perlu Diwaspadai!

1. Rasa Sakit dan Bengkak

Umumnya setelah operasi mastektomi dilakukan, penderita akan mengalami rasa sakit atau bengkak pada jaringan sekitar dada.

Terkadang akan tampak bekas luka di payudara diiringi dengan perubahan bentuknya.

2. Nyeri

Nyeri juga dapat dirasakan ketika seorang pasien baru saja menjalani operasi mastektomi.

Rasa nyeri disertai bengkak di tempat operasi biasa terjadi.

Ada juga pembentukan darah di luka bekan operasi.

Selain itu tak jarang terjadi penumpukan cairan bening di luka serta mati rasa di area dada atau legan atas.

Nyeri ini digambarkan seperti rasa terbakar atau tertusuk-tusuk.

Rasa tersebut muncul di dinding dada, ketiak, atau lengan.

Baca Juga: Jadi Penyakit Paling Umum Diderita Wanita, Berikut 5 Fakta Menarik Tentang Kanker Payudara yang Wajib Kamu Tahu!

3. Pendarahan dan Infeksi

Layaknya kebanyakan operasi, operasi mastektomi ini juga terkadang memungkinkan terjadinya pendarahan dan infeksi di tempat operasi.

Setelah melakukan operasi pengangkatan payudara, bentuk payudara dapat dikembalikan dengan cara impan payudara.

Hal tersebut harus dikonsultasikan dengan dokter karena berkaitan dengan efek samping yang mungkin dapat muncul.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber alodokter.com