Masih Takut dengan Mitos MSG Bikin Bodoh? Ini Nih 5 Bahan Penyedap yang Bisa Munculkan Rasa Umami

Senin, 05 April 2021 | 20:45

Illustrasi MSG

GridHype.ID - Banyak makanan tentu kerap kali menambahkan MSG untuk menambah rasa.

Namun beberapa memilih untuk menghindari MSG lantaran efek sampingnya.

Kamu mungkin sering kali enggan menggunakan tambahan monosodium glutamate.

Baca Juga: Tidak Melulu Buruk, Begini Cara Memasak Mi Instan dengan Cara yang Sehat

Walaupun MSG sudah diklaim sebagai bahan yang aman oleh World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), dan juga Kementerian Kesehatan RI, masih ada orang yang memiliki reaksi alergi jika mengonsumsinya.

Jika memang begitu, tak perlu khawatir, ada bahan lain yang bisa kamu gunakan sebagai pengganti MSG dalam masakan.

Dengan begitu, kamu bisa tetap memunculkan rasa umami yang lezat itu dalam makananmu.

Berikut ini beberapa bahan pengganti MSG seperti dirangkum Kompas.com dari Livestrong dan Spiceography:

1. Kaldu sapi

Sajian Sedap / Virny Apriliyanty
Sajian Sedap / Virny Apriliyanty

Bakso Kaldu Sapi Gurih dan Nikmat

Kamu bisa menggunakan kaldu yang dibuat dari tulang sapi untuk meningkatkan rasa seperti daging pada sayuran dan juga sajian daging.

Rasa daging yang kamu dapatkan dari kaldu tulang sapi sama persis dengan yang akan kamu dapatkan jika menggunakan MSG.

Perbedaannya mungkin akan lebih mudah jika menggunakan MSG dibandingkan jika menggunakan kaldu sapi.

Baca Juga: Tak Perlu Takut Lagi, Begini Cara Baik dan Benar Memasak Mie Instan

Namun keduanya sama saja, sumber rasa umaminya adalah glutamat.

Jumlah kandungan glutamat dalam satu bahan akan menentukan konsentrasi rasa umami yang terasa.

Tulang belulang adalah sumber yang sangat bagus untuk glutamat, terutama tulang sapi.

Semakin lama kamu mengentalkan kaldu sapi, maka akan semakin tinggi kandungan glutamat di dalamnya.

Hal ini embuat rasa umami akan semakin terasa.

Sebaiknya buat sendiri kaldu sapi dengan merebus tulang sapi jika ingin produk alami bebas pengawet.

2. Kecap

freepik

Cara menyimpan kecap manis

Kecap populer digunakan dalam beragam sajian khas Asia.

Kecap bisa digunakan karena mengandung sodium dan juga jumlah glutamat yang tinggi, sehingga bisa menghasilkan rasa umami yang baik.

Baca Juga: Tips Memasak Mie Instan Agar Kandungan MSGnya Berkurang, Aman Untuk Dikonsumsi

Ada dua jenis kecap, pertama adalah yang dibuat dengan cara fermentasi alami.

Ada juga yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yakni protein kedelai hidrolisasi. Jenis kecap yang difermentasi akan memiliki glutamat yang alami.

Sementara yang dibuat dengan bahan kimiawi akan harus ditambah dengan MSG.

Lebih baik pilih kecap yang difermentasi secara alami agar tidak ada kandungan MSG tambahan di dalamnya.

3. Aneka herba

MSG digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan dan juga meningkatkan rasa umami. Beragam herba seperti bawang putih, taragon, rosemary, dan merica bisa memberikan rasa pedas dan gurih pada makanan.

Herba lainnya seperti kunyit dan jintan juga jadi pengganti MSG yang bagus dengan memberikan kehangatan pada makanan.

Baca Juga: Begini Cara Memasak Mie Instan Agar Kandungan MSG nya Berkurang, Nggak Perlu Merasa Bersalah Pada Kesehatan

Kamu bisa menggunakan kombinasi herba apa pun, tergantung dengan sajian yang ingin kamu buat. Beberapa jenis kombinasi herba bisa menstimulasi indera perasa dan meningkatkan rasa jadi lebih intens.

Jika kamu membeli kombinasi herba yang sudah dicampur dalam kemasan di supermarket, pastikan untuk mengecek labelnya.

Apakah mereka menambahkan MSG atau protein sayuran hidrolisasi di dalamnya.

4. Garam

pixabay

Garam Dapur

Garam laut adalah alternatif paling mudah yang bisa menggantikan MSG. Garam laut akan meningkatkan rasa makanan dan juga diklaim memiliki rasa yang lebih halus daripada garam meja biasa.

Garam jenis lainnya bisa juga memberikan rasa asap atau rasa eksotis lainnya.

Misalnya garam hitam belerang India atau garam bambu Korea. Garam kosher juga bisa kamu gunakan.

Baca Juga: Begini Cara Sehat Mengonsumsi Mie Instan, Benarkah Mencampurnya dengan Sayuran Bisa Menghilangkan Kandungan MSG?

5. Pengganti garam

Beberapa jenis pengganti garam bisa digunakan juga untuk mengganti MSG dalam makanan. Pengganti garam ini jadi pilihan yang bagus untuk orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan jantung atau sedang dalam diet yang membatasi konsumsi garam.

Potassium klorida atau KCI misalnya bisa jadi pengganti.

KCI biasanya digunakan dalam keju, roti, dan daging untuk meningkatkan rasa asli bahan makanan.

KCI memiliki rasa yang pahit dan punya kandungan potassium yang tinggi.

Namun begitu, mengonsumsi potassium bisa berbahaya bagi beberapa orang yang memiliki kondisi kesehatan khusus.

Sebelum menggunakannya, sebaiknya kamu berkonsultasi dulu dengan dokter atau penyedia kesehatan.

Baca Juga: Bisa Merusak Otak, Kandungan MSG dalam Mie Instan Ternyata Bisa Diakali, Begini Caranya

Selain itu ada pula kalsium klorida, magnesium klorida, dan magnesium sulfat yang semuanya memiliki rasa asin sedikit pahit.

Membuat mereka hanya berguna di beberapa jenis makanan saja.

Selain itu, klasium klorida juga bisa menyebabkan iritasi pada lidah dan bisa memberikan rasa yang tidak tepat jika digunakan berlebihan.

Glutamat dan disodium inosinat punya efek sinergi satu sama lain, yang meningkatkan keseluruhan rasa makanan yang mengandung kedua zat tersebut.

Efek MSG

Efek samping konsumsi MSG MSG seringkali dianggap problematik karena dilaporkan bisa menyebabkan reaksi fisik yang tidak enak.

Mengonsumsi MSG dalam jumlah banyak, konon bisa menyebabkan sensasi terbakar, kulit yang kencang, dan sensasi kesemutan pada orang tertentu.

Dilansir dari The Spruce Eats, mengonsumsi MSG dalam jumlah banyak juga dilaporkan bisa menyebabkan efek samping atau gejala.

Baca Juga: Parno karena Kandungan MSG yang Merusak Otak? Tenang Simak Cara Berikut agar Mie Instan yang Kamu Makan Bisa Lebih Aman

Beberapa gejala yang dimaksud seperti sakit kepala, mual, pusing, detak jantung tidak beraturan, kantuk yang berlebihan, dan telinga berdenging.

Reaksi hipersensitif ini pertama kali dilaporkan pada 1968 lalu, dikenal sebagai MSG symptom complex atau sering juga disebut sebagai “Chinese restaurant syndrome” karena banyak koki di restoran China yang menggunakan MSG dalam jumlah banyak.

Namun di kemudian hari, banyak penelitian yang menunjukkan tidak adanya keterkaitan yang jelas antara sindrom tersebut dengan konsumsi MSG dalam jumlah normal.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dan juga World Health Organization (WHO) juga sudah mengklasifikasikan MSG sebagai sesuatu yang aman untuk dikonsumsi.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber kompas, Tribun Lampung