GridHype.ID - Belum lama ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meresmikan aturan terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi perusahaan swasta.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Permenkes Nomor 10 Tahun 2021 merupakan perubahan atas Permenkes Nomor 84 Tahun 2020.
Dalam Permenkes Nomor 10 Tahun 2021 disebutkan bahwa vaksinasi Covid-19 yang akan diikuti sejumlah perusahaan swasta ini dinamakan vaksinasi gotong royong.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pendanaan vaksinasi gotong royong dibebankan kepada perusahaan yang mengikuti vaksinasi.
Sehingga vaksinasi gotong royong nantinya akan diberikan secara gratis kepada karyawan dan keluarganya.
"Seluruh penerima vaksin gotong-royong tidak akan dipungut biaya apa pun atau dalam hal ini tidak perlu ada pembayaran dan diberikan secara gratis oleh perusahaan yang melakukan vaksinasi gotong-royong," kata Nadia dalam konferensi pers, Jumat (26/2/2021).
Nadia juga mengatakan bahwa vaksinasi gotong royong tidak akan menganggu program vaksinasi yang saat ini tengah dilakukan pemerintah.
Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 8 Hal yang akan Terjadi pada Tubuhmu Usai Terima Vaksinasi Covid-19, Apa Saja?
Sementara itu, kini beredar kabar bahwa vaksin yang diproduksi Novavax bakal jadi salah satu kandidat yang akan digunakan vaksinasi mandiri atau Vaksinasi Gotong Royong.
Melansir dari Kompas.com, laporan terbaru uji klinis vaksin Novavax di Inggris menunjukkan bahwa vaksin Novavax Inc 96 persen efektif mencegah kasus Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 versi asli.
Tidak ada kasus penyakit parah atau kematian di antara mereka yang mendapat vaksin. Novavax optimis, vaksin juga mampu menghentikan efek lebih buruk dari varian baru yang muncul.
Vaksin tersebut 86 persen efektif dalam melindungi tubuh dari varian baru B.1.1.7 yang lebih menular.
Sementara untuk kemampuan dalam melawan kedua versi virus corona (yang asli dan varian B.1.1.7) tingkat keefektifan gabungan sebesar 90 persen.
Dalam uji coba yang lebih kecil yang dilakukan di Afrika Selatan, di mana relawan terutama terpajan pada varian lain yang lebih baru dan lebih menular yang beredar luas di sana dan menyebar ke seluruh dunia, vaksin Novavax 55 persen efektif dan masih dapat sepenuhnya mencegah penyakit parah.
Efektivitas suntikan dalam uji coba Afrika Selatan menurun menjadi sekitar 49 persen ketika analisis menyertakan data dari peserta HIV-positif.
Dilansir Reuters, Jumat (12/3/2021), kepala Petugas Medis Novavax Filip Dubovsky mengatakan, kinerja vaksin di Afrika Selatan menunjukkan vaksin mungkin masih bisa digunakan di daerah di mana varian Afrika Selatan B.1.351 dominan.
Novavax juga mengembangkan formulasi baru dari vaksinnya untuk melindungi dari varian yang muncul dan berencana untuk memulai uji klinis dari suntikan tersebut pada kuartal kedua tahun ini.
Hasil dari analisis akhir uji coba Inggris sebagian besar sejalan dengan data sementara yang dirilis pada bulan Januari.
Perusahaan mengharapkan untuk menggunakan data tersebut untuk mengajukan otorisasi peraturan di berbagai negara.
"Novavax masih berencana untuk mengajukan otorisasi dari regulator Inggris pada awal kuartal kedua tahun 2021," kata Dubovsky.
Uji coba di Inggris melibatkan lebih dari 15.000 orang berusia 18 hingga 84 tahun.
Ini untuk menilai kemanjuran vaksin selama periode penularan tinggi varian virus Inggris yang sekarang beredar luas.
Sekilas tentang vaksin Novavax
Dilansir New York Times, vaksin novavax dikeluarkan oleh perusahaan vaksin yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat.
Mereka mengembangkan vaksin virus corona berbasis protein yang disebut NVX-CoV2373.
Vaksin tersebut menghasilkan antibodi yang sangat tinggi dalam uji klinis awal.
Pada bulan September, vaksin tersebut memasuki uji klinis Fase 3 di Inggris, dan satu lagi di Amerika Serikat pada akhir Desember.
Menkes menyebut pemerintah telah mengamankan 50 juta dosis vaksin Novavax.
Sementara itu, mengutip dari covid19.go.id, di Indonesia disebutkan ada 1.410.134 orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Sedangkan yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, totalnya sudah ada 1.231.454 orang.
Sementara itu, untuk jumlah pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 totalnya ada 38.229.
Data tersebut merupakan hasil update terakhir pada 12 Maret 2021.
(*)