Dongkrak Aktivitas Perekonomian Negara, China Luncurkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Digital untuk Perjalanan Lintas Batas

Kamis, 11 Maret 2021 | 07:15
BBC.com

Bandara China

GridHype.ID - Dunia berangsur pulih dari pandemi covid-19 sejakpeluncuran berbagai jenis vaksin untuk menguatkan imunitas.

Bahkan beberapa negara mulai mendorong aktivitas ekonomi negaranya.

Melansir dari reuters.com,China telah meluncurkan sertifikat vaksinasi COVID-19 digital untuk warganya yang merencanakan perjalanan lintas batas.

Baca Juga: Penelitian Sebut Tingkat Kematian COVID-19 Lebih Tinggi di Negara-negara dengan Populasi Penduduknya yang Sebagian Besar Alami Obesitas

Sama halnya dengan negara lain yang mengeluarkan dokumen serupa saat mereka mencari cara untuk membuka kembali ekonomi mereka.

Karena vaksin sedang diluncurkan secara global, beberapa negara termasuk Bahrain, telah memperkenalkan sertifikat yang mengidentifikasi orang yang divaksinasi.

Tak hanya itu, Uni Eropa juga setuju untuk mengembangkan paspor vaksin di bawah tekanan dari negara-negara selatan yang bergantung pada pariwisata.

Baca Juga: Kemenkes Bagikan 6 Tips Untuk Calon Penerima Vaksin, Berikut Daftar Makanan yang Bisa Kurangi Efek Samping Vaksinasi Covid-19

"Sertifikat yang dikeluarkan oleh China akan memiliki rincian tentang informasi vaksinasi COVID-19 pemegang dan hasil tes virus corona," kata Departemen Urusan Konsuler di bawah kementerian luar negeri China melalui situsnya.

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan pada Minggu tujuan dari sertifikat tersebut adalah untuk mencapai verifikasi informasi bersama dan berkontribusi pada interaksi orang yang aman dan tertib.

Tidak belum jelas dengan negara mana China berbicara tentang pengakuan sertifikat COVID-19.

Baca Juga:Sebanyak 1,1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, Simak Tahapan dan Jadwal Vaksinasi yang Dilakukan Pemerintah

China belum mengumumkan pelonggaran pembatasan karantina untuk orang-orang yang tiba di China yang divaksinasi COVID-19.

"Otoritas kesehatan negara sedang mempelajari masalah termasuk apakah pelancong yang divaksinasi ke China dapat dibebaskan dari 14 hari karantina," tulis Global Times milik negara pada Selasa.

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber reuters.com