GridHype.ID- Suasana duka masih menyelimuti tanah air.
Hal tersebut terkait tragedi jatuhnya pesawatSriwijaya Air SJ 182 di peraian Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Berikut ini adalah kabar terbaru mengenai jumlah korban yang berhasil diidentifikasi dan 15 korban belum ditemukan.
Sebanyak 47 korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri.
Hingga kini, setidaknya ada 15 korban yang masih belum ditemukan ataupun teridentifikasi.
Seperti diketahui bahwa Pesawat Sriwijaya SJ 182 mengangkut 62 orang.
Pesawat Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB.
Upaya pencarian terkait jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 pun telah dilakukan.
Pada Kamis (21/1/2021), operasi SAR Gabungan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi ditutup.
Penutupan operasi tersebut diumumkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito.
Operasi yang telah berjalan 13 hari tersebut ditutup di antaranya berdasarkan evaluasi teknis, temuan korban, pertemuan dengan perwakilan keluarga korban, dan rapat koordinasi antar lembaga terkait.
15 korban belum ditemukan
Terbaru, tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi empat korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Hal itu diungkapkan Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono.
"Tim berhasil mengidentifikasi 4 korban pada hari ini, sehingga korban yang terindentifikasi berjumlah 47," ungkap Rusdi dalam konderensi pers, Kamis sore.
"Mudah-mudahan besok tim bisa mengidentifikasi lagi korban yang lain," sambung Rusdi.
Sementara itu Rusdi juga menyebut pada hari ini RS Polri telah menyerahkan tiga jenazah kepada keluarga.
"Yaitu atas nama Yulian Andika, Teofilus Ura Dari, dan Faisal Rahman."
"Sehingga total 35 yang sudah diserahkan," ungkapnya.
Berikut daftar korban yang belum teridentifikasi hingga Kamis (21/1/2021) :
- Captain Afwan
Dari 15 korban yang belum teridentifikasi, satu di antaranya adalah pilot Sriwijaya Air SJ 182, Captain Afwan.
Diketahui bahwa pihak keluarga sempat berencana memakamkan jasad Captain Afwan di Tempat Pemakaman Umum atau TPU Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
- Suyanto dan Riyanto
Riyanto bersama kakaknya, Suyanto merupakan warga Sragen.
Dilansir dari TribunSolo.com, Suyanto dan Riyanto berangkat dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat lantaran ada proyek pemasangan rolling door.
Pemerintah Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen berharap dua warganya yang turut menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 bisa segera ditemukan.
"Kami berharap dua warga kami ditemukan, entah dalam keadaan masih hidup atau sudah meninggal dunia," ungkap Kepala Desa (Kades) Katelan, Kunto Cahyono kepada Tribunsolo.com, Jumat (15/1/2021).
Menurut Kunto, keluarga korban sudah ikhlas bila Suyanto serta Riyanto sudah dinyatakan meninggal dunia.
- Sugiyono Effendy dan Yohanes
Tiga warga Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung, menjadi korban Sriwijaya Air Jakarta Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.
Hasil penelusuran reporter Tribunlampung.co.id, tiga warga Tubaba yang merupakan penumpang Sriwijaya Air itu adalah Sugiono Effendy, Yohanes, dan Pipit Piyono.
Diketahui jika jenazah Pipit Piyono telah teridentifikasi pada 14 Januari 2021
ketiganya hendak ke Pontianak, Kalimantan Barat, dengan tujuan bekerja sebagai buruh bangunan untuk sebuah proyek.
- Panca Widya Nursanti
Panca Widya Nursanti merupakan satu di antara penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu.
Diketahui, Widya hendak pulang ke Pontianak setelah liburan ke kampung halamannya di Tegal.
Dari Tegal, Widya transit ke Jakarta sebelum terbang ke Pontianak untuk berkumpul kembali bersama keluarga.
Hal tersebut diungkapkan sang suami, Syarif Rafiq (49).
- Razanah
Razanah bersama suaminya, Beben Sofian ada dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Jenazah Beben Sofian teridentifikasi pada 16 Januari 2021.
Diketahui, mereka adalah pasangan suami istri asal Kabupaten Ketapang.
Dilansir dari Tribun Pontianak, Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang beserta pihak keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berharap jenazah dari Razanah (58) dapat segera teridentifikasi.
Harapan itu disampaikan keluarga korban usai menerima pemulangan jenazah Beben Sofian (59) di Bandara Rahadi Oesman Ketapang, Rabu 20 Januari 2021.
"Kami dari keluarga terus bersabar hingga almarhumah Razanah dapat segera teridentifikasi. Kami mengerti karena proses pengidentifikasian dibutuhkan ketelitian dan ketepatan," kata keponakan Razanah, Muhaiyan Siddik, Rabu 20 Januari 2021.
- Zurisya Zuar Zai dan Umbu Kristin
Zurisya Zuar Zai dan Umbu Kristin Zai merupakan anak dari Arneta Fauzia.
Arneta diketahui hendak ke Pontianak utuk bertemu suaminya.
Ia berangkat bersama ketiga anaknya yakni, Zurisya, Umbu Kristin, dan Fao Nuntius Zai.
Jenazah Arneta dan Fao telah teridentifikasi. Sedangkan Zurisya dan Umbu Kristim hiingga kini diketahui belum ada kabar.
- Daniya
Abida Dania dan orang tuanya masuk dalam daftar manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Seperti dilansir dari Tribun Timur, mereka adalah Satu keluarga warga Kampung Mattigae, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang
Diketahui bahwa jenazah orang tua dari Daniya, Rusni dan Supianto sudah teridentifikasi.
- Arkana Nadhif Wahyudi dan Nabila Anjani
Dari total 47 jenazah berhasil teridentifikasi. Namun masih terdapat beberapa orang yang belum ditemukan.
Termasuklah jenazah Arkana Nadhif (7 bulan) dan Nabila Anjani yang masih satu keluarga dengan Almarhumah Indah Halimah Putri.
Dilansir dari Tribun Sumsel, satu keluarga yang menjadi korban yakni Indah Halima Putri, Rizki Wahyudi, putranya Arkana Nadhif (7 bulan), mertua Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki bernama Nabila Anjani.
"Kami tadi sudah mendapatkan informasi jika pencarian dihentikan sepenuhnya. Saya mau meluruskan jika jenazah yang yang terindetifikasi baru Indah Halima Putri, Rizki Wahyudi (suaminya), dan mertuanya (Rosi Wahyuni),"
"Sedangkan untuk jenazah keponakannya (Nabila Anjani) dan anaknya (Arkana) masih belum teridentifikasi hingga sekarang," ungkap Abdul Halik saat dibincangi lewat telepon.
- Fazila Ammara
Fazila Ammara merupakan anak dari Rahmania Ekananda yang juga masuk dala manifest Sriwijaya Air SJ 182.
Jenazah Rahmania Ekananda telah teridentifikasi pada 18 Januari 2021.
- Yumna Fanisyatuzahra
Yumna bersama Athar Rizki Riawan, ibu hingga kakek dan nenek menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Jenazah sang ibu Ratih Windania hingga kakek neneknya yakni Toni Ismail dan Rahmawati telah teridentifikasi.
Yumna Fanisyatuzahra sebelumnya sempat menjadi perbincangan karena jaket Minnie Mouse yang diduga miliknya ditemukan oleh tim penyelam.
Dilansir dari Tribun Jatim, satu di antara temuan dari tim penyelam yang cukup menyita perhatian adalah jaket anak-anak bergambar Minnie Mouse.
Jaket Minnie Mouse tersebut ditemukan saat pencarian hari kedua, Minggu (10/1/2021).
Terkait dengan jaket Minni Mouse yang ditemukan petugas, jaket tersebut mirip dengan yang dipakai seorang penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang masih balita.
Dalam unggahan foto seorang wanita yang diduga adalah penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Ratih Windania memposting foto kebersamaan dengan keluarga saat berlibur ke Bandung.
Di sana, ada foto putrinya bernama Yumna yang menggunakan jaket Minni Mouse, mirip dengan yang ditemukan petugas.
- Muhammad Nur Kholifatul Amin
Muhammad Nur Kholifatul Amin dan istrinya, Agus Winarni ada dalam manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Keduanya diketahui hendak kembali ke Pontianak setelah mudik ke Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.
Jenazah Agus Winarni diketahui telah teridentifikasi pada 13 Januari 2021.
Dari penulusuran TribunnewsBogor.com, 15 nama tersebut tidak tercantum dalam daftar 47 korban yang telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pencarian Dihentikan, Ini 15 Korban Sriwijaya Air yang Belum Ditemukan, Captain Afwan hingga Balita
(*)