Gridhype.id- Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih meninggalkan duka yang mendalam bagi para keluarga maupun kerabat korban.
Berdasarkan data manifest Sriwijaya Air, setidaknya ada total 62 orang yang terdapat di dalam pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak tersebut.
Dari 62 orang tersebut, polisi rupanya menemukan adanya dugaan penumpang yang menggunakan identitas palsu.
Berdasarkan data manifest tersebut, kedua penumpang tercatat atas nama Felix dan Sarah.
Kedua penumpang diketahui merupakan pasangan calon suami istri yang tercatat dalam manifest atas nama Feliks Wenggoo dan Sarah Beatrice Alomau dengan nomor seat 18 dan 17.
Namun identitas dalam manifest tersebut bukanlah orang yang sebenarnya.
Kedua penumpang asal Ende ini terbang dengan menggunakan identitas KTP dari orang lain.
Hal tersebut diketahui dari pihak Keluarga Benediktus Beke, mengatakan dua orang anggota keluarga penumpang Sriwijaya Air tercatat atas nama Feliks Wenggo dan Sarah Beatrice Alomau sesungguhnya keduanya menggunakan KTP atas nama orang lain yakni KTP dari Feliks Wenggo dan KTP dari Sarah Beatrice Alomau.
Terkait hal ini pihak Sriwijaya Air masih melakukan investigasi internal.
"Kita sedang investigasi nanti hasilnya akan membahas bersama-sama Sriwijaya, dengan (keluarga) korban dan lain-lain juga," kata Okadilansir dari CNN Selasa, (12/1).
Oka menyebut ada tiga petugas yang diperiksa terkait dugaan penggunaan identitas palsu.
"Sejauh ini baru tiga orang. Kalau di kami itu pemeriksa dokumen, Avsec gitu. Yang bertugas di SCT. Cuman namanya masih kita kembangkan terus ya," ujar Oka, seperti dikutip dari CNN.
Sementara itu, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda NTT untuk mengkonfirmasi identitas penumpang.
"Kami akan koordinasi dengan Polda NTT juga nanti akan menanyakan kepada Disdukcapil apakah benar ada informasi atau laporan tentang penumpang pesawat Sriwijaya menggunakan KTP yang bukan miliknya," Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/1/2021).
Ahhmad meyebut hingga kini Polri bersama pihak lain masih fokus untuk melakukan pengumpulan data para korban Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan kepulauan seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
"Data terkait dengan KTP atau identitas terkait dengan penumpang dari pesawat Sriwijaya tersebut, apakah ada kecocokan antara data tersebut dengan status korban yang dinyatakan teridentifikasi," pungkasnya.
(*)