GridHype.ID - Beberapa daerah banyak yang merasakan suhu dingin muncul pada malam hari hingga pagi hari.
Mungkin tak sedikit dari kamu yang juga merasakannya, ya.
Berikut ini dijelaskan mengenai alasan mengapa belakangan terasa lebih dingin dari biasanya.
Ya, baru-baru ini media sosial tengah ramai dengan topik perihal suhu dingin di sejumlah daerah yang utamanya terasa di pagi hari.
Baca Juga: Meski Nikmat, Makan Nasi Panas Bisa Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Pakar Ungkap Alasannya
Terlebih, suhu dingin tersebut semakin kentara pasca-munculnya embun es di Dataran Tinggi Dieng dan jadi perbincangan.
Sejumlah netizen pun mengungkapkan fenomena suhu dingin di sejumlah wilayah tersebut.
Kendati demikian, fenomena suhu udara dingin merupakan kondisi alamiah yang biasa terjadi hampir setiap tahun.
Lantas sampai kapan fenomena suhu dingin tersebut akan berlangsung?
Baca Juga: Tak Banyak yang Paham, Ini yang Terjadi Jika Kita Masak Nasi dengan Air Mendidih dan Air Dingin
Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menjelaskan, daerah yang mengalami suhu lebih dingin saat ini adalah daerah-daerah yang sudah memasuki musim kemarau.
Sebagian besar daerah tersebut berada di bagian selatan wilayah Indonesia, seperti: Sumatera bagian selatan Jawa Bali Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, serta Sebagian Papua.
"Suhu dingin tersebut berkaitan dengan musim kemarau, yang kurang awan dan hujan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).
Penyebab munculnya suhu dingin Lebih lanjut, Indra mengatakan pada periode musim kemarau di wilayah Indonesia bagian selatan tersebut sedang persisten embusan Angin Monsun Australia, yang membawa massa udara kering dan dingin.
Dampak yang dirasakan, imbuhnya yakni udara akan terasa panas di siang hari. "Akan tetapi sangat dingin di malam hari," kata dia.
Penyebabnya yakni, karena air yang tersimpan di bawah permukaan tanah sedikit, pemanasan, dan penguapan maksimum yang terjadi pada siang hari.
Selain itu, awan yang sedikit atau langit yang cerah menyebabkan radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat dan lebih banyak dilepas langsung ke atmosfer level lebih tinggi.
Sehingga, lanjutnya, permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin, bahkan mencapai di bawah titik beku air.
Baca Juga: Hentikan Kebiasaaan Minum Air Dingin Usai Olahraga, Jika Tak Ingin Meregang Nyawa Seperti Pria Ini
Akhir musim kemarau Fenomena suhu dingin tersebut diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau yakni akhir September hingga awal Oktober 2020 untuk di Pulau Jawa.
Sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa terjadi hingga November, karena di NTB dan NTT datangnya musim hujan lebih akhir daripada daerah lainnya.
Sementara itu, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menambahkan, dari pemantauan perkembangan musim kemarau yang dilakukan hingga 20 Juli 2020
Dasarian kedua Juli ini diketahui dari 342 daerah ZOM (Zona Musim) di Indonesia sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau, seiring dominasinya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur-Tenggara.
Daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau antara lain:
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Bali
Baca Juga: Mulai Sekarang Simpan Produk Kecantikan Dalam Kulkas, Hal Menakjubkan Menantimu
Jawa Timur
Sebagian besar Jawa Tengah
Sebagian besar Jawa Barat
Pesisir utara Banten
DKI Jakarta
Sumatera Selatan bagian timur
Jambi bagian timur
Sebagian besar Riau
Sebagian besar Sumatera Utara
Pesisir timur Aceh
Kalimantan Tengah bagian selatan
Kalimantan Timur bagian timur
Kalimantan Selatan bagian utara
Sulawesi Barat bagian selatan
Pesisir selatan Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara bagian utara
Baca Juga: Kepikiran Kenapa Restoran Bikin Nasgor Pakai Nasi Dingin? Ternyata Ada Alasan di Baliknya
Maluku bagian barat
Papua Barat bagian timur
Papua bagian utara dan selatan
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air
(*)