Hal ini disebabkan oleh asam yang naik di bagian belakang tenggorokan yang masuk ke paru-paru menyebabkan saluran udara membengkak.
Para peneliti juga menemukan hubungan antara GERD dan obstructive sleep apnea syndrome (OSAS), suatu kondisi di mana pernapasan dapat terganggu saat tidur, yang memengaruhi kadar oksigen tubuh.
2. Pneumonia
Menurut Gastroconsa, asam lambung di tenggorokan dapat menyebabkan iritasi atau radang pita suara atau sakit tenggorokan.
Jika asam tersebut kemudian terhirup ke dalam paru-paru, maka bisa menyebabkan pneumonia aspirasi atau radang paru-paru.
Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan dalam jurnal medis yang dipublikasikan di PubMed Central bahwa asam bisa menyebabkan bronkitis dan/atau pneumonia.
Bahkan, apabila asam lambung telah bersifat kronis, pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen termasuk fibrosis paru atau bronkiektasis.
3. Postnasal drip
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, asam dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan mengakibatkan postnasal drip alias aliran lendir dari hidung ke tenggorokan.
4. Batuk
Masih berkaitan dnegan poin sebelumnya, postnasal drip di mana sekresi dari hidung terakumulasi di tenggorokan kemudian menyebabkan batuk dan saluran napas tersumbat.
Suara kemudian menjadi serak, terjadi batuk berulang.