Kondisi ini dapat terjadi ketika pembuluh darah di kaki mengalami penyempitan atau tersumbat akibat penumpukan kolesterol dan zat lain.
Akibatnya kaki terasa nyeri atau sakit, menimbulkan sensasi kram yang dapat terjadi selama aktivitas fisik, seperti berjalan.
"Nyeri ini biasanya membaik dengan istirahat, tetapi dapat menjadi cukup parah sehingga membatasi kemampuan seseorang untuk berolahraga atau melakukan aktivitas lain," demikian kata Dr Aditya S Chowti, konsultan senior penyakit dalam dari Rumah Sakit Fortis, Bangalore, India.
Gejala umum PAD adalah jenis nyeri otot yang dapat meliputi pegal, kram, mati rasa, dan kelelahan.
Meski sering terasa nyeri di kaki, tapi rasa sakitnya bisa juga terjadi di bokong, pinggul, paha, betis, atau telapak.
Pada kasus PAD yang parah, nyeri otot mungkin tidak kunjung hilang bahkan saat istirahat dan itu bisa bertahan lama jika kolesterolnya tidak diatasi.
Adapun risiko kolesterol lainnya yang dapat merusak sel, jaringan, dan saraf, menyebabkan luka (borok) terbentuk di kulit, terutama jika ada luka kecil.
Kemudian ada pula tanda lain di kaki seperti perubahan fisik pada tungkai dan kaki serta cukup mudah terlihat pada bagian kuku dan kulit yang menunjukkan perubahan tekstur lebih halus atau dingin ketika disentuh.
Ilustrasi sakit mata, peradangan mata.
Banyak orang di Afrika meyakini sakit mata dapat diobati dengan air kencing.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah.