Anak di atas usia 2 tahun tidak membutuhkan susu lagi sebagai asupan utama, meski ASI masih boleh terus diberikan dengan manfaat membantu meningkatkan imunitas tubuh.
Manfaat lainnya terkait diabetes, ada banyak riset menyatakan menyusui merupakan faktor pencegah diabetes tipe 1 (pada anak) dan tipe 2 baik pada anak pada masa mendatang maupun bagi ibu.
Meski demikian banyak orang tua merasa nutrisi anak tidak lengkap jika tidak mengkonsumsi susu formula pertumbuhan (dalam bahasa Inggris disebut growing-up milk atau toddler milk).
Susu ini dipasarkan dengan target anak usia 1 sampai 3 tahun.
Meskipun demikian, mirip dengan satu berita mengenai makanan bayi komersial, satu riset di Indonesia menyebutkan bahwa rerata kandungan gula dalam susu pertumbuhan yang beredar di di negeri ini sebesar 7,3 gram per 100 mililiter.
Ini setara dengan level gula dalam minuman dengan tambahan gula (sugar-sweetened beverages).
Banyak susu pertumbuhan yang dipasarkan di Indonesia mengklaim manfaat gizi untuk anak, namun kandungan gula yang tinggi merupakan satu masalah penting dan tidak pantas diberikan dalam pola makan anak.
Pencegahan di level individu dan keluarga
Peningkatan kasus kegemukan, obesitas, dan diabetes pada anak merupakan peringatan bagi orang tua untuk menjadi lebih perhatian terhadap gaya hidup dan pola makan mereka.
Gaya hidup dan pola makan keluarga sangat berpengaruh pada pola makan dan aktivitas fisik anak-anak.
Calon ibu dan calon ayah perlu mempersiapkan menyusui bayinya sejak masa kehamilan dengan menghadiri kelas edukasi pengasuhan bayi.
Baca Juga: Tips Kesehatan, Orangtua Wajib Tahu, Inilah Gejala Diabetes pada Anak yang Penting Kamu Waspadai