Menurut Venetia yang tertarik dengan astronomi dan mitologi klasik, nama Dewa Dunia Bawah cocok untuk benda langit yang gelap dan dingin.
Venetia menyarankan nama “Pluto” pada sang kakek, Falconer Madan, mantan pustakawan di Perpustakaan Bodleain, Universitas Oxford
Madan menyampaikan saran tersebut kepada Profesor Herbert Hall Turner yang kemudian mengirimkannya ke rekan-rekannya di Amerika Serikat.
Akhirnya, nama Pluto resmi digunakan pada 24 Maret 1930 dan diumumkan pada 1 Mei 1930. Venetia sebagai pengusul pun mendapatkan uang £5 sebagai hadiah.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judulMengapa Pluto Tidak Lagi Disebut sebagai Planet?
(*)