"Ini kesunnahan anda tetap dapet dan anda tidak berbeda tidak melanggar kepada sang imam qunutnya, tapi kalau ada imam tasyahud yang kedua nggak boleh ikut karena apa? Anda akan melanggar, imamnya berdiri kok kita tasyahud, tasyahud kan sunnah sama dengan sunnahnya qunut," tambahnya.
Sehingga dalam hal ini kalau qunut kita membaca di belakang imam, kalaupun imam tidak membaca kita membaca dipercepat,
"Yang nggak hafal tadi baca robbana atina fiddunya hasanah, oh nggak akan ketinggalan, nggak akan terlalu lama, bahkan imam belum sujud sudah selesai kok kita," tuturnya.
Baca Juga: Kumpulan Doa Harian yang Bisa Diamalkan Setelah Salat Fardhu
"Bahkan sami'allahulimanhamidah kita membaca cepat robbana dan seterusnya, kemudian setelah itu membaca doa qunutringkas begitu ya," lanjutnya.
Buya Yahya pun menegaskan jika bermazhab itu penting supaya kita tidak gampang terombang-ambing.
Dan fanatik mazhab tanpa menjelekkan orang lain itu penting, karena fanatik sebagai orang awam harus berpegang kalau tidak gampang bingung nanti.
"Imam itu adalah orang-orang hebat, Imam Abu Hanifah, mazhab Hanafi disaat mengatakan tidak ada qunut dengan hujjah yang kuat, tapi tidak boleh saling mencaci," terangnya.
"Bahkan antara Abu Hanifah dan mazhab Syafi'i akrab sekali kok, ulama-ulama diskusi yang baik, yang ribut tuh kan yang kecil-kecil suka caci maki," tuturnya.
"Anda di Indonesia mazhab Imam Syafi'i maka anda baca qunut, kalau pun anda tidak hafal qunut, anda bisa baca doa yang lainnya doa apa saja khususnya doa robbana atina fiddunya hasanah sampai selesai," tukasnya.
Demikianlah penjelasan Buya Yahya mengenai doa pengganti qunut saat sholat subuh.
Artikel ini telah tayang diSripoku.comdengan judulBacaan Singkat Pengganti Doa Qunut Apabila tidak Hafal, Dianjurkan untuk Diaca Saat Sholat Subuh