Pemain yang telah mahir bahkan bisa memainanlato-latodengan berbagai jenis gaya.
Sayangnya, permainan ini justru pernah menimbulkan masalah hingga akhirnya ditarik dari pasaran.
Saat itu, clackers diambil dari pasar diAmerika Serikatdan Kanada ketika laporan keluar dari anak-anak yang terluka saat bermain dengan mereka.
Cara memainkan yang dilakukan dengan gerak cepat membuat bola yangterbuat dari plastik akrilik keras kadang pecah saat saling bertabrakan.
Pada tahun 1990-an, clackers didesain ulang dengan plastik modern yang tidak pecah.
Clackers ini jugatidak akan pecah dan dua segitiga berlawanan yang berayun bebas yang dipasang pada pegangan.
Pada 2017, bentuk asli mainan itu dihidupkan kembali di Mesir dan mendapat publisitas di kalangan anak sekolah.
Tidak banyak yang mengira bahwalato-latosebenarnya menjadi salah satu adegan anime Jepang bernama Jojo's Bozzare Adventure.
Dirangkym dariTribunnewsmaker,sebutanlato-latomerupakan istilah dari bahasa Makassar.
Bukan hanya itu, ada sejumlah nama lain yang juga dikenal oleh masyarakat Indonesia, contohnyaKatto-katto, Etek-etek, Nok-nok, dan Toki-toki.