Sejak 2020, China memberlakukan pembatasan kesehatan yang ketat sebagai bagian dari kebijakan nol Covid-nya.
Namun, pemerintah mengakhiri sebagian besar tindakan tersebut dua minggu lalu setelah protes penting terhadap kontrol ketat.
Sejak saat itu, jumlah kasus melonjak dan menimbulkan kekhawatiran akan tingginya angka kematian di kalangan orangtua yang sangat rentan.
Meski meningkat, angka resmi menunjukkan hanya lima orang meninggal akibat Covid-19 pada Selasa (20/12/2022) dan dua pada Senin (19/12/2022).
Ini telah menyebabkan Kepala Kedaruratan WHO Ryan mendesak China untuk memberikan lebih banyak informasi tentang penyebaran virus terbaru.
Jokowi Akan Cabut PPKM Akhir Tahun
Saat China memprediksi akan lonjakan kasus Covid-19, Indonesia justru disebut akan melonggarkan aturan PPKM.
Bahkan, Presiden Joko Widodo berencana untuk mengakhiri pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akhir tahun ini.
Rencana ini muncul seiring melandainya kasus Covid-19 di Indonesia beberapa waktu terakhir.
Menurut Presiden, kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini jauh lebih terkendali dibandingkan ketika muncul varian Delta dan Omicron.
Sebelumnya varian Delta menyebabkan tingginya penularan Covid-19 di Indonesia hingga mencapai 56.000 kasus per hari.
Baca Juga: Jangan Lengah! Corona Subvarian Omicron XBB Bisa Diatasi dengan Penyuntikan Vaksin Covid-19