Sementara itu terbenamnya matahari mengarah ke arah barat daya agak selatan.
Berkaca dari video viral yang menyebutkan 21 Desember tidak boleh keluar rumah, Andi memberi klarifikasi.
Ia menyampaikan bahwa fenomena solstis yang sebenarnya terjadi pada 22 Desember bukan 21 Desember 2022.
Dampak fenomena solstis terhadap bumi
Terjadinya fenomena solstis ternyata memengaruhi durasi siang dan malam pada bumi.
Andi menjelaskan, durasi siang menjadi lebih pendek di belahan bumi utara jika dibandingkan dengan durasi malam akibat peristiwa ini.
Sementara itu, durasi siang menjadi lebih lama ketimbang malam di belahan bumi selatan.
"Jadi, panjang siang ini diukur dari waktu matahari terbit hingga matahari terbenam," tandas Andi.
"Itu dihitung durasinya berapa, itulah yang akan menjadi panjang siang," tambahnya.
Khusus untuk durasi malam, lamanya waktu ini ditentukan kapan matahari terbenam sampai terbit.
"Untuk di Indonesia sendiri saat solstis Desember di belahan bumi bagian utara, seperti di Sabag, Miangas, dan Tarakan, itu panjang siangnya hanya 11,5 jam," terang Andi.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terjadi Hari Ini, Yuk Catat Waktu dan Wilayahnya!