"Saat itu apel pagi, pintu gerbang ditutup. Pelaku memaksa masuk dan dihalangi Babinsa. Kebetulan saat itu almarhum yang menghalangi pelaku supaya tidak masuk," jelasnya.
Gugur dalam usahanya menghalangi pelaku bom bunuh diri, Aipda Sofyan lantas dianggap sebagai pahlawan karena telah melindungi rekan-rekannya.
"Beliau pahlawan karena beliau menghalangi pelaku. Kalau tidak ada beliau, mungkin hanya Allah yang tahu," jelasnya.
Atas aksi tersebut, Aipda Sofyan lantas mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat menjadi Aiptu Anumerta.
Kepergian Aipda Sofyan tentunya menorehkan duka mendalam bagi keluarga dan pihak kepolisian.
Keluarga mengatakan bahwa Sofyan merupakan sosok lelaki yang sangat bijaksana.
Jenazah Aipda Sofyan dimakamkan di pemakaman keluarga di wilayah Sukahaji, Kota Bandung, Jawa Barat.
Aipda Sofyan meninggalkan istri dan 3 orang.
Menggegerkan Bandung pada pagi itu, pelaku bom bunuhdiri ternyata dikenal sebagai sosok yang kerap berurusan dengan hukum.
Seperti dilansir dari tribunnews.com, Ia adalah Agus Sujatno yang merupakan mantan narapidana terorisme kasus bom panci di Cicendo beberapa waktu lalu.