"Salah satu potensi efek samping pisang adalah kantuk," kata Alexandra Soare, RD, ahli diet terdaftar di Food on Mars.
"Pisang mengandung protein triptofan yang diubah menjadi hormon tidur melatonin."
Jika protein triptofan dalam pisang dikonsumsi berlebihan, buah ini dapat memberikan efek negatif pada siklus tidur dan bangun kita.
2. Memperburuk masalah pencernaan tertentu
Individu dengan sindrom iritasi usus besar yang mengikuti diet rendah FODMAP perlu membatasi konsumsi pisang seminimal mungkin.
Diet rendah FODMAP merupakan diet yang mewajibkan pelakunya mengurangi atau menghindari makanan dengan kandungan karbohidrat yang struktur kimianya berantai pendek.
FODMAP adalah kependekan dari fermentable oligosaccharides (oligosakarida yang bisa difermentasi), disaccharides (disakarida), monosaccharides (monosakarida), dan polyols (poliol).
"Pisang matang dengan beberapa bintik coklat dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi mereka yang mengikuti diet rendah FODMAP," jelas Holly Klamer, MS, RDN, ahli diet di My Crohn's and Colitis Team.
3. Berbahaya bagi penderita penyakit ginjal
Terlalu banyak mengonsumsi pisang dapat membahayakan kesehatan, khususnya bagi penderita penyakit ginjal.
Dilaporkan American Kidney Fund, individu dengan penyakit ginjal cenderung berjuang dengan kadar potasium tinggi dalam darah, sebab ginjal tidak mampu menyaring potasium secara efektif.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Selada Air Ampuh Tumpas Sederet Penyakit Mengerikan, Kanker Jadi Salah Satunya