"Jadi, ada anak atau tidak ada anak bukan merupakan sebuah pertimbangan yang fundamental," tegas Yafet saat jumpa pers daring, Sabtu (29/10/2022).
Lagipula, lanjut Yafet, pemain 'Jakarta Undercover' itu tidak boleh memanfaatkan anak sebagai juru kunci agar lolos dari jerat hukum.
"Jangan sekali-kali menyandera atau menjadikan anaknya sebagai tameng untuk melindungi perbuatan hukum yang salah," tandas Yafet.
"Saya kira melanggar hak asasi anak kalau anak itu dibawa-bawa sebagai tameng atau sebagai alasan untuk membenarkan atau menjustifikasi orang tuanya," pungkasnya.
(*)