Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Khasiat Redakan Demam, Ibuprofen Sebagai Pengganti Paracetamol Ternyata Pantang Diberikan pada Penderita ini

Nabila Nurul Chasanati - Kamis, 20 Oktober 2022 | 20:00
Cara menurunkan demam pada anak
https://www.freepik.com/free-photo/mother-with-her-illnes-daughter-bedroom_4381793.htm#query=demam&p

Cara menurunkan demam pada anak

GridHype.ID - Kita mengenal ibuprofen dan paracetamol adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan demam.

Namun, kedua obat ini memiliki cara kerja yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Beda ibuprofen dan paracetamol terdapat pada cara kerjanya, seberapa cepat bekerja, berapa lama bertahan di dalam tubuh, termasuk risiko dan efek sampingnya terhadap tubuh.

Melansir dari Kontan, selain itu, beda ibuprofen dan paracetamol juga tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil dan ibu menyusui. Serta anak kecil di bawah usia 6 bulan.

Sementara untuk paracetamol masih aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui maupun bayi di atas usia 2 bulan.

Seperti yang diketahui, melansir dari Intisari Online, gangguan ginjal akut yang dialami oleh beberapa anak Indonesia telah menjadi perhatian masyarakat.

Tercatat, ada 206 kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak di Indonesia dengan kecurigaan mengarah ke penggunaan obat sirup, khususnya paracetamol.

Kecurigaan ini mencuat seiring dengan adanya kasus serupa yang terjadi di Gambia, yang telah memicu kematian pada 70 anak.

Di negara yang berada di Afrika Barat tersebut, pemicunya diduga adalah obat sirup parasetamol.

Obat-obat yang diklaim sebagai pemicunya adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Keempat obat tersebut sama-sama diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Nggak Perlu Minum Obat, Ternyata Modal Bahan Alami ini Ampuh Atasi Radang Tenggorokan

Secara spesifik, obat sirup paracetamol yang menjadi penyebab ginjal di negara tersebut adalah yang mengandung dua zat berbahaya.

Dua zat yang dimaksud adalah dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Belakangan, Kemenkes bahkan secara khusus mengumumkan bahwa merek meganjurkan penggunaan obat sirup dalam bentuk apa pun untuk dihentikan.

Kemenkes lebih menyarankan kepada masyarakat untuk lebih memilih menggunakan obat tablet atau kapsul sebagai pengganti sirup.

“Sebagai alternatif, (masyarakat) dapat menggunakan bentuk (obat) sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,” kata juru bicara Kemenkes dalam konferensi pers virtual, Senin (19/10/2022) siang, seperti dilansir kompas.com, Senin (19/10/2022).

Bahkan, Syahril juga sudah menjelaskan bahwa Kemenkes telah meminta apotek-apotek di Indonesia utnuk tidak menjual obat dalam bentuk cair maupun sirup untuk sementara waktu.

Larangan tersebut diberlakukan selama BPOM melakukan penelitian terkait gangguan ginjal akut.

Tak ayal, kabar tersebut langsung membuat para orang tua di Indonesia merasa waswas sekaligus bingung.

Sebab, di Indonesia, penggunaan obat sirup paracetamol sudah lumrah diberikan para orang tua kepada anaknya yang demam.

Apa perbedaan ibuprofen dan paracetamol? Ibuprofen adalah golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Ibuprofen digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang.

Ibuprofen digunakan antara lain nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca-bedah, sakit kepala, gejala artritis reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid, menurunkan demam pada anak.

Baca Juga: Idap Kanker Paru-paru Stadium 4, Kiki Fatmala Ceritakan Nasibnya yang Pilu Berjuang Sembuh dari Penyakit Mematikan Sampai Tulis Surat Wasiat

Namun, dirangkum dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ibuprofen tidak dianjurkan dikonsumsi oleh:

- Lansia

- Ibu hamil

- Ibu setelah mengalami proses persalinan

- Ibu menyusui

- Pasien dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung Pasien dengan gangguan pernafasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati.

- Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia, diabetes melitus, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik.

- Pasien dengan penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferal, dehidrasi, meningitis aseptik.

Idealnya, wanita hamil tidak boleh mengonsumsi ibuprofen kecuali atas resep dokter.

Ibu menyusui juga tidak direkomendasikan mengonsumsi ibuprofen lantaran bisa muncul dalam ASI meski dalam jumlah kecil.

Parasetamol direkomendasikan sebagai alternatif untuk meredakan nyeri jangka pendek atau menurunkan suhu tinggi.

Sebab, paracetamol juga memiliki fungsi yang hampir sama yakni sebagai obat penghilang rasa sakit dan menurunkan demam.

Paracetamol juga dikenal dengan nama lain acetaminophen atau asetaminofen.

Meski Paracetamol umumnya aman dikonsumsi, tetapi ada beberapa orang yang perlu berkonsultasi ke dokter saat minum obat ini.

Bagi penderita penyakit liver atau hati, punya kebiasaan minum-minuman beralkohol, ibu hamil, dan menyusui lebih baik berkonsultasi dulu kepada dokter jika ingin mengonsumsi paracetamol.

Untuk lebih baiknya, kita menghindari penggunaan dua obat tersebut ketika anak sakit.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Jangan Sampai Keblinger, Keseringan Minum Es Teh Manis Bisa Picu Deretan Penyakit Berbahaya ini di Tubuh

Lalu Apa yang Bisa Dilakukan Ketika Anak Demam?

Untuk menjawab keresahan masyarakat tersebut, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati kemudian memberikan penjelasan.

Menurut Zullies, salah satu alternatif obat penurun panas untuk anak selain paracetamol adalah ibuprofen.

Hanya saja, Zullies mewanti-wanti bahwa tidak semua penyakit yang menimbulkan gejala demam dapat ditangani dengan ibuprofen.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi satu-satunya penyakit yang penderitanya pantang mendapatkan dengan ibuprofen.

"Kalau bukan karena DBD, bisa gunakan ibuprofen," kata Zullies, seperti dilansir Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Alternatif lain pengganti paracetamol, selain ibuprofen, adalah paracetamol puyer.

Obat dengan jenis ini aman meski memang rasanya pahit dan cenderung sulit untuk diminum oleh anak-anak.

Zullies menjelaskan bahwa kandungan dalam paracetamol sirup dan puyer sama, yang membedakan hanyalah zat pelarutnya.

"Sama-sama parasetamol, tapi nggak ada pelarutnya," ujar Zullies.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Mulai Sekarang Jangan Buang Biji Pepaya, Manfaatnya Ampuh Cegah Penyakit Mengerikan ini

(*)

Source :Kompas.comIntisari Online

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x